Apklindo Banten Duga Ada Kejanggalan Dalam Lelang Jasa Kebersihan di Untirta

SERANG – Dewan Pimpinan Propinsi Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia (Apklindo) Banten menduga ada kejanggalan dalam lelang pengadaan jasa klining servis di kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang diduga sarat permainan orang dalam.

Apklindo Banten menduga pemenang sudah dikondisikan sejak awal proses lelang belum dilaksanakan.

“Saya merasa prihatin dengan proses tender jasa klining servis yang dilakukan di Kampus Untirta yang mana merupakan berkumpulnya dan lahirnya anak-anak penerus bangsa yang berpendidikan tinggi, akan tetapi dalam menjalankan proses lelang diduga masih ada muatan kepentingan oleh oknum pejabat di Untirta agar dapat memenangkan salah satu perusahaan dilelang jasa klining servis,” ujar Ketua DPP Apklindo Banten, Adi Korni saat ditemui di kantornya di PCI Cilegon, Selasa (16/2/2021)

Untuk diketahui syarat lelang yang diterapkan adalah harga terendah, yang mana 3 besar dari terendah yang harus dipanggil, akan tetapi yang dilakukan panitia tidak demikian.

“Perusahaan urutan pertama dengan penawaran terendah, dokumen lengkap, namun sampai pemenang diumumkan, tidak pernah dipanggil sama panitia lelang, malah yang dipanggil urutan ke 2, 3, dan 4 ini yang jadi pertanyaan besar dan hasil rangking 3 besar tidak ada keterangan hasil evaluasi, padahal diantara perusahaan yang dipanggil ada yang tidak dapat menghadirkan tenaga ahli beserta dokumen aslinya,” bebernya.

Ditambahkan Adi, pihaknya sudah menghubungi panitia lelang untuk mengkonfirmasikan hal ini, namun jawaban panitia lelang tidak memuaskan.

“Ini bisa menimbulkan kecurigaan dan anggapan yang negatif dalam proses lelang tersebut, Kami sebagai warga Banten menghimbau kepada semua lapisan masyarakat untuk mengawasi proses lelang di Untirta. Tidak hanya dijasa kebersihan tapi dilelang-lelang lainnya, dan semoga menjadi jalan masuk kepada BPK, KPK, serta Kejati Banten untuk mengawasi proses lelang secara transparan, apalagi ini menggunakan anggaran APBN,” pungkasnya.

Sampai berita ini terbit, Redaksi masih belum bisa menghubungi pihak Kampus Untirta. (*/Red/Rizal)

Honda