SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Banten merilis angka pertumbuhan ekonomi sekaligus tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Jumat, (5/5/2023). Hasilnya, ekonomi Banten mengalami kenaikan, begitupun dengan TPT.
Kepala BPS Provinsi Banten, Faizal Anwar dalam keterangan resminya mengungkapkan, secara kumulatif, ekonomi Banten triwulan I-2023 dibandingkan dengan triwulan I-2022 tumbuh sebesar 4,68%.
Pertumbuhan tertinggi menurut lapangan usaha terjadi pada kategori transportasi dan pergudangan 19,42%, jasa lainnya 9,98%, serta penyediaan akomodasi dan makan minum 9,91%.
“Pertumbuhan tertinggi menurut pengeluaran terjadi pada komponen total net ekspor 19,19%, PKP 8,85%, dan PMTB 5,47%,” ungkapnya.
Membaiknya kondisi perekonomian itu disebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 212 ribu juta orang, dan berkurangnya pengangguran sekitar 17,9 ribu orang
Selama Februari 2022 hingga Februari 2023, lapangan usaha perdagangan menjadi sektor tertinggi penyerap tenaga kerja, yaitu sekitar 120 ribu orang. Disusul dengan sektor konstruksi yang mampu menyerap sekitar 109 ribu tenaga kerja.
TPT Banten sendiri sebesar 7,97 persen. Angkat itu turun sebesar 0,56 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022. Adapun jumlah penduduk bekerja ada sebanyak 5,62 juta orang.
TPT menurun pada seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi Banten sendiri mengalami penurunan TPT terbesar ke-2 setelah Provinsi Bali. Sebagian besar penduduk bekerja, yaitu sekitar 4,3 juta orang (76,59%), merupakan pekerja penuh
Jika dilihat TPT menurut pendidikan, TPT tertinggi pada tingkat pendidikan yakni SMA, dan TPT terendah pada tingkat pendidikan SD ke bawah.
“SD ke bawah sebanyak 4,90 persen, SMP 7,54, SMA 12,63, SMK 10,62, Diploma I,II,III 8,76 persen, dan Universitas 4,93 persen,” demikian bunyi persentase dalam rilis BPS Banten. (*/Faqih)