Demokrat Akui Kekalahan Iye-Awab karena Tak Maksimalkan Jaringan Koalisi Partai
SERANG – Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Banten, Eko Susilo, menanggapi usai kekalahan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Iye Iman Rohiman-Awab.
Menurut Eko, kekalahan wajar diterima lantaran Iye-Awab dinilai tak maksimal dalam mengerahkan jaringan tim koalisi partai.
“Iyah a, kalau bahasa gaulnya pasangan Iye-Awab ini masih orang-orang konvensional, yang hanya menjadikan partai sebagai syarat pencalonan saja, kita meminta kepada paslon untuk aktivasi jaringan partai dari mulai tingkat kecamatan sampai dengan korTPS dan saksi,” ujar Eko kepada Fakta Banten, Jumat (11/12/2020).
Sejatinya lanjut Eko, Tim Iye-Awab memiliki 3 partai koalisi, maka sudah semestinya memiliki jaringan, yang akan disesuaikan agar tidak tumpang tindih. Hal itu sangat bisa dilakukan.
“Dan ini sangat bisa. Lalu kemudian jaringan relawan (terdiri dari keluarga Iye Awab, sahabat, kawan, dll) sejak awal kami meminta ini kepada paslon, dan mereka mengiyakan, tapi itu tidak terwujud, makanya kami partai tidak bisa bertanggung jawab akan hasil Pilkada ini,” sambungnya.
Pihaknya menyayangkan kekalahan Iye-Awab di Pilkada Kota Cilegon. Seharusnya kata dia, kedua paslon ini menjadi pemenang, jika saja mengikuti saran-sarannya, termasuk menggunakan konsultan politik.
“Menang kalau denger saran dari semua orang a khususnya partai, bukan cuma Demokrat,” katanya.
“Jadi mereka kalah karena diri sendiri bukan oleh pasangan lain, dan mereka belum menunjukkan potensi mereka yang sesungguhnya, semoga semua ini bisa menjadi pengalaman bagi kami semua,” tambahnya.
Diungkapkan Eko, perolehan suara Iye-Awab pada Pilkada Cilegon lebih rendah dibanding dengan suara sebelum deklarasi. Padahal, katanya, waktu deklarasi suara Iye-Awab mencapai angka 17%. (*/Faqih)