Indeks Pembangunan Manusia di Banten Meningkat, Lebak Masih Terendah
SERANG – Pembangunan manusia di Provinsi Banten secara konsisten terus mengalami kemajuan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang pada tahun 2018 mencapai 71,95, atau meningkat 0,53 poin dibandingkan tahun Ialu yang sebesar 71,42. Pertumbuhan tertinggi didominasi oleh komponen Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (PKP), sedangkan wilayah dengan IPM tertinggi masih diduduki Kota Tangerang Selatan sebesar 81,17.
Hal itu disampaikan Kabid Neraca Wilayah pada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Budi Prawoto usai mengadakan vidio confrence (vicon) bersama Kepala BPS RI tentang BRS (berita resmi statistik) Nasional, di Kantor BPS Banten, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Senin (15/4/2019).
Menurutnya, kemajuan pembangunan manusia Banten pada tahun 2018 menga|ami akselerasi atau percepatan. Ditandai oleh pertumbuhan IPM yang mencapai 0,74 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2017 yang hanya 0,65 persen. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa status pembangunan manusia Banten pada tahun 2018, masih tertahan pada level atau kategori “Tinggi”.
“Kategori tinggi tersebut, diperoleh Provinsi Banten sejak tahun 2015 lalu,” jelas Budi.
Budi menjelaskan, peningkatan IPM di Provinsi Banten terjadi pada semua komponen pembentuk. Dengan pertumbuhan tertinggi untuk komponen Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (PKP), sedangkan yang terendah pada komponen Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir. Adapun nilai atau capaian UHH, Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan PKP, masing-masing 69,64 tahun, 12,85 tahun, 8,62 tahun, dan 12,0 juta rupiah.
“Meningkatnya IPM Banten terjadi pada seluruh wilayah, dengan IPM tertinggi dan terendah tetap diduduki oleh Kota Tangerang Selatan sebesar 81,17 dan Kabupaten Lebak 63,37,” tutur Budi
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Muhtarom menyampaikan, jika capaian IPM tahun 2018 sebesar 71,95 ini lebih tinggi 0,18 poin dari target RPJMD pada tahun 2018. Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan dan program pembangunan yang dicanangkan oleh Gubernur Banten baik itu melalui penggratisan biaya berobat bagi yang tidak mampu, pendidikan gratis untuk pendidikan menengah dan khusus, serta pembangunan infrastruktur yang secara terus berkesinambungan di 2 tahun terakhir ini terbukti mampu mendongkrak angka harapan hidup, angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah.
“Serta daya beli masyarakat yang tercermin dalam lebih tingginya pertumbuhan IPM pada tahun 2018 (0,74%) dibandingkan tahun 2017 (0,65%),” terang Muhtarom. (*/Red)