Loading...

Inflasi Banten Naik Imbas Lebaran, Pemprov Dorong Sentra Produksi Pangan

PT IRT & Anas HUT Cilegon

 

SERANG-Inflasi di Banten naik imbas lebaran pada Bulan Maret 2025. BPS Banten mencatat, inflasi bulan lalu mencapai 0,70 persen yoy.

Dibandingkan bulan Februari 2025 yang menyentuh angka -30 persen, kenaikan di bulan Maret tergolong tinggi.

Masih berdasarkan data BPS Provinsi Banten, inflasi di Maret secara bulan ke bulan (month to month) sebesar 2,02 persen. Inflasi tahun ke tahun yoy sebesar 0,28 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender mencapai 0,70 persen.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten Nana Supiana mengatakan, pada bulan April 2025, pihaknya tengah memantau pergerakan harga sejumlah komoditas.

Baznas RSUD HUT Cilegon

Komoditas seperti: cabai rawit, bawang merah, dan daging sapi, kata dia, perlu dimonitor dan diwaspadai pergerakan harganya.

Meskipun, pergerakan harga ketiga harga komoditas itu masih terpengaruh pada konsumsi Hari Raya Idul Fitri 2025 yang lalu.

“Mungkin ini konsumsi lebaran, tolong dipantau kondisi di pasar,” katanya, Senin (14/4/2025).

KTI dan KSI

Terkait dengan hal tersebut, Nana mengatakan, Pemprov Banten mendorong tumbuhnya sentra-sentra produksi komoditas pangan pemicu inflasi.

Tujuannya agar inflasi atau kenaikan harga pada beberapa komoditas di sejumlah tempat bisa dikendalikan.

“Pemerintah Provinsi Banten terus memonitor untuk memastikan harga-harga yang stabil tinggi untuk kerja yang substansial,” ungkapnya.

Dikatakan, komoditas pangan yang naik secara signifikan ditangani secara substansial. Sehingga penanganan yang dilakukan berdampak secara pada Provinsi Banten.

Menurut Nana, menjaga psikologi pasar memang penting. Pemprov Banten melaksanakan operasi pasar untuk ketersediaan barang dan keterjangkauan harga barang. Melakukan komunikasi efektif menjadi untuk mencegah kepanikan pasar.

Selain itu, lanjutnya, dari 23 komoditas pangan yang dipantau ada beberapa yang mengalami kenaikan.

Di antaranya: beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabe merah besar, tepung terigu, bandeng, hingga garam konsumsi.

“Kenaikan tertinggi terjadi di Kabupaten Serang,” ucapnya. (*/Ajo)

Sekda Dindik
WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien