SERANG – Laporan kasus pemukulan terhadap mahasiwa bernama Ahmad Jayani yang dilakukan oleh Heri Mustari akhirnya dicabut
Sebelumnya pada hari Senin, (2/9/2019) Ahmad Zayani melaporkan Heri Mustari ke pihak Kepolisian Daerah Provinsi Banten terkait insiden pemukulan yang dilakukan oleh pihak Pamdal saat berlangsungnya prosesi sumpah jabatan DPRD Provinsi Banten Periode 2019-2024.
Laporan tersebut, langsung dilimpahkan kepada Kepolisian Resort Serang Kota dan kembali didisposisikan ke Kepolisian Sektor Curug Kota Serang.
“Tadi sudah dicabut laporannya, dan itu juga hasil mediasi antara korban dan pelaku yang didampingi oleh senior-senior Kumala dan dari pihak DPRD Provinsi Banten,” ujarnya setelah mencabut laporan. Di depan Kantor Polsek Curug. Senin, (9/9/2019).
Pencabutan laporan yang dilakukan Ahmad Zayani diakui karena Ia merasa tidak tega jika seandainya terjadi pemenjaraan atau pemecatan yang akan dialami oleh Heri Mustari.
“Yang pertama dari lubuk hati saya merasa tidak tega kalau seandainya terjadi pemenjaraan ataupun pemecatan terhadap Pak Heri,” katanya.
Kemudian Zayani berpesan bahwa kedepan jangan sampai terulang kembali hal yang sama ketika mahasiwa menyuarakan pendapatnya.
“Baik pawai atau aksi demonstrasi atau aksi-aksi lainnya tidak ada lagi perlakuan-perlakuan yang tidak manusiawi,” terangnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap akan melakukan aksi kedepannya, karena kata Zayani itu merupakan bentuk pengawasan yang harus dilakukan mahasiswa terhadap Pemerintah Provinsi Banten.
Di tempat yang sama, Sunjana selaku Koordinator Pengamanan Pamdal saat kejadian itu mengatakan, bahwa pihaknya kedepan akan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan lagi.
“Saya mengucapkan syukur Alhamdulillah, harapan kami memang akan mengantisipasi kedepannya jangan sampe ada hal-hal yang diinginkan lagi, contohnya pemukulan, yang sifatnya kekerasan,” tukasnya. (*/Qih)
