Lirik Potensi Santri, Bank Banten Luncurkan Program “Banten Santri Entrepreneur”

 

TANGERANG – Kemandirian pesantren merupakan program prioritas Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk melakukan pemberdayaan seluruh pesantren di Indonesia.

Dalam rangka mendukung kemandirian pesantren, Bank Banten meluncurkan Program Banten Santri Entrepreneur, sebuah program inisiatif kolaborasi antara Bank Banten bersama Pondok Pesantren untuk memberikan pelatihan wirausaha bagi para santri wirausaha sehingga dapat mengambil peran sebagai penggerak kebangkitan ekonomi Banten.

Berkolaborasi dengan PT Speedwork Solusi Utama (Speedwork), anak perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk, Bank Banten tandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Kemitraan Usaha Program Banten Santri Entrepreneur, yang berlangsung di Training Center Speedwork Academy, Komplek Industri Gajah Tunggal pada Senin (13/06/2022) dihadiri oleh Direktur Speedwork, Foeryanto Jawoto dan Direktur Utama Bank Banten, Dr. Agus Syabarrudin beserta jajaran.

Turut hadir Chief Operational Officer Speedwork, Bapak Handoko Said; GM
Sales Speedwork, Andry; Head of Division & Health Safety & Environment PT Gajah Tunggal Tbk, Joseph Landri; Pengasuh Pesantren Daaruttasbih, K.H Rafiudin dan Koordinator Unit Bisnis Pesantren Hayatusyarif, Robby Maualana.

Pada kesempatan ini, Bank Banten juga
meluncurkan Bengkel Speedwork yang berlokasi di Jl. M. Toha, Priuk Jaya – Tangerang sebagai pilot project dari Program Banten Santri Entrepreneur bersama Speedwork.

Kartini dprd serang

Direktur Utama Bank Banten, Dr. Agus Syabarrudin menuturkan bahwa program Banten Santri Entrepreneur ini merupakan wujud komitmen Bank Banten dalam mendukung program pembangunan ekonomi di Provinsi Banten.

“Dengan potensi 193 ribu santri dari 4.579 pesantren, ada berbagai dimensi ekonomi yang dapat kita olah bersama-sama demi kemajuan Banten. Peluncuran program ini harapannya dapat berperan serta dalam memberdayakan ekonomi mikro masyarakat melalui pemberdayaan sumber daya manusia santri yang berasal dari Pondok Pesantren di Provinsi Banten,” tutur Agus.

Kerjasama ini meliputi pendirian usaha, permodalan, pelatihan dan pemasaran. Modal awal diperoleh dari dana pihak ketiga yang disalurkan melalui Bank Banten, namun para santri juga dapat menggunakan modal sendiri.

Modal awal akan digunakan untuk penyediaan fasilitas, seperti barang
inventaris, infrastruktur bengkel (booth), program training dan peralatan penunjang lainnya yang diperlukan untuk membuka bengkel.

Sementara itu, Direktur PT Speedwork Solusi Utama, Foeryanto Jawoto mengungkapkan bahwa pihaknya siap menjadi wadah bagi para Santri untuk bisa mengasah jiwa kewirausahaan agar nantinya dapat mencetak sumber daya manusia yang lebih berkualitas dalam bidang perbengkelan.

“Speedwork bertindak sebagai pihak yang menyediakan infrastruktur dan penyediaan inventaris yang diperlukan untuk menjalankan usaha bengkel tersebut. Dengan pelatihan dan fasilitas yang kami sediakan, harapannya dapat membantu percepatan target dari program Kemandirian Pesantren,” ungkap Foeryanto.

Melalui program Banten Santri Entrepreneur, para santri yang telah lulus dari Pondok Pesantren akan diberikan bekal pengetahuan dan pelatihan dalam mengelola usaha, secara teknis, pemasaran dan keuangan agar nantinya dapat bekerja sebagai pengelola bengkel atau membuka usaha sendiri sebagai Santri Entrepreneur. (*/Red)

Polda