LPAI Banten Ungkap Penyebab Bullying di Sekolah

Sekda Pelantikan DPRD

 

SERANG – Lembaga Perlindungan Anak Indoensia (LPAI) Provinsi Banten mengungkap penyeban terjadinya praktik bullying di sekolah. Seseorang melakukan tindakan bullying di antaranya adanya ketidakstabilan emosional, keinginan untuk mendominasi, tekanan dari lingkungan, serta kurangnya pengawasan dan pendampingan dari orang dewasa.

Ketua LPAI Banten Adi Abdillah Marta mengatakan, bullying adalah suatu bentuk tindakan agresif yang dilakukan seseorang dengan sengaja dan berulang kali dengan tujuan untuk melukai atau mengakibatkan

ketidaknyamanan pada orang lain.

Bullying ini jika terjadi dilingkungan sekolah maka akan sangat mengganggu dan merugikan bagi kesejahteraan siswa. Kasus-kasus ini sering kali memiliki dampak jangka panjang baik bagi korban maupun pelaku.

“Bullying tentunya harus kita cegah, dan ini merupakan tugas kita semua khususnya para guru. Para guru sebagai orang tua siswa haruslah melakukan upaya untuk mencegah anak didiknya melakukan tindakan bullying,” ujar Adi wartawan, pada Rabu, (28/2/2024).

Menurutnya, bullying membawa dampak negatif bagi korban. Mulai dari trauma psikologis hingga berujung bunuh diri.

Lantik dprd

Dikatakannya, untuk mencegah bullying maka diperlukan penguatan program edukasi tentang perilaku tersebut untuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatifnya serta pentingnya menghormati perbedaan.

Selanjutnya, Guru dan staf sekolah harus aktif dalam memantau interaksi di antara siswa dan segera mengintervensi ketika terjadi tindakan bullying. Orang tua juga harus terlibat aktif dalam mendorong anak-anak mereka untuk bertindak dengan baik dan memberikan dukungan saat anak mereka menjadi korban atau pelaku bullying.

Dan korban bullying perlu mendapatkan dukungan psikologis untuk mengatasi dampak traumatis yang mereka alami.

“Mengatasi masalah bullying membutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk sekolah, orang tua, dan komunitas. Kolaborasi yang kuat dapat memastikan bahwa setiap siswa merasa aman dan dihargai di lingkungan sekolah,” katanya.

Menurutnya, Bullying di sekolah bukanlah masalah sepele. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab, dampak, dan langkah-langkah pencegahan, maka baik itu guru, orang tua maupun pihak terkait lainnya

dapat bekerja bersama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif bagi semua siswa.

“Dengan tindakan yang tepat, kita dapat memutus siklus bullying dan memastikan bahwa setiap siswa dapat berkembang secara positif tanpa takut menjadi korban intimidasi,” katanya.

Pihaknya mengaku tengah fokus dalam penanganan kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak. Adi mengaku miris dengan tingginya kasus tidak senonoh itu di Provinsi Banten. (*/Faqih)

Dinkes HUT Helldy
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien