PB MA Minta Penusukan Wiranto Diusut Transparan Agar Tak Jadi Fitnah Bagi Umat Islam

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

SERANG – Pengurus Besar (PB) Mathla’ul Anwar (MA) mengutuk keras peristiwa penusukan yang dialami oleh Menteri Polhukam Jenderal (Purn) Dr. H. Wiranto. Penusukan Wiranto dilakukan oleh orang tidak dikenal, yang terjadi pada hari Kamis, (10/10/2019) lalu, di Alun-alun Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Mathla’ul Anwar juga tidak membenarkan atas argumentasi apapun peristiwa penusukan tersebut yang juga dialami oleh warga Mathla’ul Anwar Fuad Syauqi.

“Peristiwa penusukan yang dialami oleh Wiranto adalah bentuk kejahatan yang tidak bisa dibenarkan dengan dalih apapun,” kecam Ketua Umum PB MA Ahmad Sadeli Karim kepada awak media saat menggelar konferensi pers di salah satu Rumah Makan yang ada di Kota Serang. Minggu, (13/10/2019)

PUPR Banten Infografis

Lebih dalam Sadeli Karim mengungkapkan, Mathla’ul Anwar menyampaikan keprihatinannya yang mendalam atas peristiwa yang dialami oleh Menteri Polhukam Wiranto, dan mendo’akan agar beliau serta korban lainnya pada peristiwa tersebut segera pulih kembali, sehat sebagaimana semula tanpa kurang suatu apapun.

Pihaknya juga meminta kepada aparat kepolisian untuk segera mengusut secara tuntas atas peristiwa yang memalukan tersebut.

Advert

“Mathla’ul Anwar mendesak aparat keamanan untuk mengusut tuntas dan terang benderang peristiwa penusukan itu serta menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam tindakan biadab tersebut. Bagi Mathla’ul Anwar pengusutan secara tuntas dan transparan oleh aparat keamanan sangatlah penting agar tidak menjadi fitnah, baik bagi Mathla’ul Anwar maupun umat Islam pada umumnya,” jelasnya.

PB MA juga mengimbau kepada semua warga Mathla’ul Anwar dan umat Islam pada umumnya untuk tetap tenang dan menjaga suasana agar kondusif serta menyerahkan sepenuhnya urusan penanganan kejahatan ini kepada aparat yang berwenang (*/Qih)

DPRD Banten HUT Brimob
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien