Pj Gubernur Banten Dorong Pengembangan Pesantren, Begini Penjelasannya

KPU Cilegon Coblos

SERANG – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mendorong pengembangan kebaruan kepada seluruh Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Provinsi Banten. Kebaruan itu menurutnya penting dilakukan karena Ponpes mempunyai peran, sumber daya manusia dan infrastruktur yang sangat mendukung dalam proses pembangunan nasional dan daerah.

“Saat ini kita sedang melakukan berbagai langkah dalam upaya melakukan pengembangan kebaruan dalam berbagai hal,” kata Al Muktabar seusai menghadiri Roadshow Ponpes Dalam Rangka Penguatan Karakter Ponpes yang Anti Kekerasan, pafa Sabtu, (29/7/2023) kemarin.

Acara yang digelar di Pondok Pesantren An-Nawawi, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang itu dihadiri langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin bersama jajaran. Turut hadir juga jajaran pengurus MUI Pusat, pengurus Baznas serta Ketua Tim Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Banten Siti Ma’rifah.

Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, menjadi titik utama pelaksanaan agenda roadshow. Agenda roadshow itu diisi oleh sejumlah narasumber yang diikuti oleh seluruh perwakilan dari 34 daerah yang mengikuti secara virtual.

Al Muktabar menyebut, banyak hal yang bisa dioptimalkan dari dunia Pesantren untuk kemajuan Indonesia. Terlebih basis nilai-nilai agama yang kuat bisa menjadi modal dasar yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi.

“Selain itu, berbagai ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi yang telah diajarkan akan membuat para santri menjadi generasi yang unggul, baik dalam ilmu keagamaan maupun pengetahuan secara umum. Inilah kebaruan yang ingin kita capai dari dunia Pesantren,” ujarnya.

Pada bidang lain, tambah Al, sektor perekonomian dan pemberdayaan masyarakat juga mempunyai ruang yang luas untuk bisa dikembangkan di Pesantren. Apalagi saat ini kata dia, sudah dibentuk KDEKS Provinsi Banten yang akan fokus pada pengembangan keuangan dan ekonomi syariah, dimana Pesantren menjadi salah satu fokusnya.

“Kita sudah berjalan semua itu,” ucapnya.

Berkenaan dengan penguatan karakter Ponpes yang anti kekerasan, menurut Al, dalam bentuk apapun kekerasan yang terjadi di dunia Pesantren itu merupakan tindakan yang di luar cita-cita para pendiri. Karena pada hakikatnya, Pesantren sangat tidak mengenali dan mentolerir kekerasan dalam berbagai bentuknya.

“Karena sejatinya Ponpes itu menciptakan dan mengajarkan nilai-nilai keislaman yang lembut dan rahmatan lil alamin,” pungkasnya. (*/Faqih)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien