Relawan di Banten Sebut PDIP Bakal Rugi Jika Tak Usung Ganjar Jadi Capres
SERANG – Jejaring masyarakat pendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 yang mengatasnamakan ‘Jarwo’ sesumbar bahwa akan menjadi kerugian dan kemunduran bagi PDI Perjuangan apabila tidak mencalonkan Gubernur Jateng tersebut dalam Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Ketua Jarwo Center, Budi Mulyawan seusai mendeklarasikan relawan pendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 yang diberi nama ‘Aing Jarwo Banten’, Sabtu (26/2) di Kota Serang.
“Bukan hanya kerugian, tapi kemunduran bagi PDI Perjuangan kalau tidak merekomendasikan Pak Ganjar sebagai Capres 2024. Dan itu akan berdampak negatif dan merugikan bagi partai itu sendiri. Kita buktikan saja sama-sama,” ucap Budi kepada awak media.
Meski begitu, diakui Budi, jika pihaknya tidak memaksakan untuk PDI Perjuangan mencalonkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang. Karena pihaknya pun tidak akan memaksa Ganjar Pranowo diusung oleh partai berlambang kepala banteng tersebut.
“Tak peduli dari parpol manapun, karena bagi kami, parpol itu hanya sebatas kendaraan politik. Meski idealnya Pak Ganjar itu diusung oleh PDI-P karena sebagai kader,” ujarnya.
Ia pun sesumbar, bahwa Ganjar Pranowo merupakan sosok yang bisa memberikan jaminan kemenangan dalam Pilpres 2024 bagi parpol manapun yang kelak akan mengusungnya. Bahkan, dirinya menyebut bahwa 90 persen kemenangan bisa diraih dengan mengusung Ganjar Pranowo.
“Siapapun parpolnya, mau mengusung A, B atau C, mereka itu kan mendukung sosok calonnya untuk menang, dan potensi itu ada di Pak Ganjar,” kata Budi.
Sementara itu, Ketua Aing Jarwo Banten, Nanang Sunarto mengaku, bahwa pilihannya jatuh kepada Ganjar Pranowo untuk memimpin Indonesia di periode yang akan datang. Karena menurutnya, sosok Ganjar Pranowo merupakan sosok yang paling relevan dengan keresahan masyarakat diantara sejumlah nama yang digadang-gadang akan maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Ganjar itu lebih mengerti arus bawah, lebih peka. Dan Ganjar itu kayak kita, tidak eksklusif, dan mampu memahami kondisi masyarakat di tingkat bawah,” ungkapnya. (*/YS)