Ribuan Mahasiswa Banten Turun ke Jalan, Sebut Presiden Jokowi Otoriter

SERANG – Ribuan mahasiswa Banten yang terdiri atas mahasiswa UIN Banten, Untirta, Bina Bangsa dan STKIP Banten, menggelar aksi demonstrasi di Jalan Alun-alun Kota Serang. Selasa, (24/9/2019).

Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap rezim Jokowi-Jk dan DPR-RI. Gelombang perlawanan ditunjukkan mahasiwa Banten dengan melakukan longmarch sambil berorasi. Aksi dimulai dari depan Kampus UIN Banten sampai Lampu Merah Alun-alun Kota Serang.

Salah satu massa aksi, yang merupakan Sekretaris Jenderal Komunitas Soedirman 30 Wawan Khoirul Anwar mengatakan, kondisi negara Indonesia saat ini sedang mengalami kesakitan. Rasionalitas Pemerintah terhadap kebijakan yang diambil telah menciderai hati nurani rakyat Indonesia.

“Hari ini kondisi negara sedang sakit, undang-undang yang seharusnya dibuat dengan pertimbangan yang begitu matang, namun hari ini kita lihat yang dilakukan oleh DPR-RI melakukan RKUHP seperti nyeleneh atau asal,” tegas Wawan.

Lebih lanjut Wawan menjelaskan, salah satu pasal yang terkandung dalan RKUHP membuat masyarakat tersakiti, dan dibunuh secara perlahan.

“Dilihat dari pasal 432 tentang gelandang, ini jelas seperti ingin membunuh masyarakat, sudah mah tidak punya tempat tinggal mau didenda,” terangnya.

Kemudian selain itu lanjutnya, Revisi undang-undang KPK nomor 30 tahun 2002, yang telah disahkan oleh DPR-RI semakin menunjukkan watak asli dari rezim atas ketidakberpihakannya terhadap rakyat Indonesia, terkhusus dalam cita-citanya tanpa praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

“Di UU KPK juga kita melihat ini sangat banyak sekali pasal yang sifatnya melemahkan, dan masih banyak lagi, maka dari hasil kegelisahan itulah mahasiswa bergerak,” ujarnya.

“Ini sudah seperti Orde Baru, negara hari ini yang dipimpin oleh Presiden Jokowi sudah masuk ke ranah pemerintahan yang otoriter,” tandasnya (*/Qih)

Honda