SERANG — Kejaksaan Tinggi Banten resmi menahan tersangka berinisial SYM, Direktur PT EPP, terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam kegiatan jasa layanan pengangkutan dan pengelolaan sampah di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Tangerang Selatan tahun anggaran 2024.
Penahanan dilakukan pada Senin (14/4/2025) oleh Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejati Banten setelah menemukan bukti kuat adanya dugaan persekongkolan dalam proses pengadaan serta pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Rangga Adekresna Kasi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Banten menjelaskan, kegiatan pengelolaan sampah yang dilaksanakan sejak Mei 2024 memiliki nilai kontrak sebesar Rp75,9 miliar, terdiri dari Rp50,7 miliar untuk pengangkutan dan Rp25,2 miliar untuk pengelolaan sampah.
“Namun, dalam pelaksanaannya, PT EPP tidak menjalankan pekerjaan pengelolaan sampah sebagaimana tertuang dalam kontrak, dan diketahui tidak memiliki fasilitas maupun kompetensi sesuai ketentuan yang berlaku.” ujarnya.
Selain itu, terungkap bahwa SYM bersama WL (Kepala Dinas DLH Tangsel) telah merekayasa proses pengadaan dengan memodifikasi klasifikasi usaha PT EPP, serta mendirikan CV BSIR sebelum tender dimulai untuk memenuhi syarat administratif pengelolaan sampah.
Selama pelaksanaan, PT EPP juga melakukan pelanggaran lain, seperti tidak mendistribusikan sampah ke lokasi TPA yang sesuai, serta mengalihkan pekerjaan utama kepada pihak ketiga seperti PT OKE, PT BKO, PT MSR, dan lainnya, yang bertentangan dengan ketentuan kontrak.
Atas perbuatannya, SYM dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001, Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Tersangka saat ini ditahan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Serang selama 20 hari ke depan guna kepentingan penyidikan lebih lanjut. (*/Fachrul)
