Proyek Saluran dan Trotoar di Temu Putih Cilegon Diragukan Kualitasnya

CILEGON – Pelaksanaan proyek pembangunan Saluran dan Trotoar Jalan Ahmad Dahlan (Temu Putih- Yayu Gemi) oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon melalui pihak ke tiga PT Afira Bhakti Persada, dipertanyakan warga karena selalu dikerjakan pada malam hari.

“Ini proyek solokan kok dikerjainnya malam terus, bagusnya kan siang kelihatan jelas dan hasilnya maksimal. Alasannya apa dikerjain malam itu, kalau takut macet mah nggak masuk akal,” kata warga yang enggan disebut namanya kepada faktabanten.co.id Selasa (23/10/2018) siang.

Dari pantauan langsung faktabanten.co.id, sekitar pukul 13.30 WIB, di lokasi proyek dengan volume Kanan-Kiri Panjang 408 meter yang sumber anggarannya dari APBD Kota Cilegon 2018 sebesar Rp 2.619.099.000 tersebut, tidak ada aktivitas pekerjaan dan tidak ada satupun pekerja yang berada di lokasi proyek.

Dan benar saja, mungkin karena dikerjakan malam hari dengan pencahayaan yang tidak maksimal, sehingga hasil pekerjaan yang terpantau di titik kawasan Temu Putih, dimana box culvert yang sudah terpasang bahkan beberapa diantaranya sudah terpasang palka atau penutup, tidak mampu mengalirkan air dari rumah-rumah warga.

Terlihat air dari pemukiman tidak masuk ke dasar permukaan box culvert, melainkan mengalir di samping dan bawah box culvert tersebut. Sehingga potensi pengikisan tanah oleh air tersebut berpotensi membuat amblas box culvert.

Namun hingga sore hari, berita ini diturunkan belum ada pihak terkait, dalam hal ini kontraktor pelaksana PT Afira Bhakti Persada. Pihak pengawas dari CV Karya Pratama Konsulindo, juga belum bisa dikonfirmasi karena tidak bisa ditemui di lokasi proyek tersebut. (*/Ilung)

Honda