Tingkat Literasi Rendah, OJK Sebut Perempuan Rentan Jadi Sasaran Penipuan
SERANG – Kalangan perempuan masuk dalam kelompok masyarakat yang rentan sasaran penipuan atau scam di industri keuangan.
Hal ini disebabkan oleh tingkat literasi keuangan yang rendah dan faktor psikologis turut menyumbang kerentanan kaum hawa tergocek bujuk rayu penipuan keuangan.
“Baik itu investasi bodong, atau penipuan lain dalam sistem keuangan,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi dalam acara Sahabat Ibu Cakap Literasi dan Edukasi Ekonomi Syariah (Si Cantik) di Balai Baladika Kopassus, Kota Serang, Selasa (7/10/2025).
Ia bahkan mengaku pernah diminta bantuan dari kaumnya terkait masalah pinjol.
Padahal, kata dia, pinjol haruslah digunakan dengan bijak, bukan untuk mencukupi gaya hidup, namun kebutuhan.
“Ada yang kirim pesan ke saya untuk minta dibantu, mereka bingung harus bagaimana menyelesaikan masalah pinjol,” ujarnya.
Oleh karenanya, pihak OJK mencoba membantu kelompok perempuan, salah satunya lewat edukasi dan literasi keuangan.
Dengan bantuan, diharapkan kaum hawa bisa mengelola keuangan dengan baik, bijak dan dapat terhindar dari berbagai macam penipuan.
Bagaimanapun, tuturnya, perempuan merupakan menteri keuangan keluarga, madrasah bagi anaknya, maka penting mengedukasi mengenai keuangan bagi kaum ibu.
“Maka ini harus kita seriuskan untuk mengedukasi dan literasi keuangan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Banten, Irna Narulita Dimyati mengamini pernyataan Frederica.
Perempuan, kata Mantan Bupati Pandeglang itu, harus bisa mengelola keuangan, terkhusus keuangan rumah tangga.
Lewat pelatihan dan diskusi keuangan ini, ia berharap agar kaum perempuan dapat melek literasi keuangan.
“Dan memastikan pengelolaan keuangan syariah berkembang di seluruh Indonesia, khususnya di Banten, serta mendatangkan berkah Allah karena selalu melalui norma-norma syariah agama,” katanya. ***

