CILEGON – Jelang diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga keluarnya kebijakan penghentian moda transportasi dari dan menuju Jabodetabek pada tanggal 24 April 2020, nampaknya hal itu membuat sejumlah orang mulai melakukan mudik sejak dini sebelum pembatasan itu berlaku.
Terpantau, berdasarkan informasi telah terjadi peningkatan jumlah penumpang yang cukup signifikan di Pelabuhan Merak, terutama dalam 2 hari belakangan ini.
Diungkapkan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten, Nurhadi Unggul Wibowo, kenaikan jumlah pemudik paling signifikan mulai terjadi pada hari Rabu (22/4/2020) kemarin.
“Penumpang pejalan kaki itu naiknya dua kali lipat dibanding rata-rata harian seminggu terakhir. Kemudian penumpang di atas kendaraan itu sekitar 37 persen. Jadi kemarin itu ada kenaikan sekitar 5000 penumpang dibanding rata-rata harian seminggu terakhir,” ucap Nurhadi saat ditemui di ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Kamis (23/4/2020) sore.
Bahkan dipaparkan Nurhadi, jumlah kenaikan penumpang tertinggi didominasi oleh kendaraan sepeda motor yang naik hingga 3 kali lipat. Sementara untuk roda empat kenaikannya mencapai 55 persen, sedangkan untuk bus dan angkutan barang masih relatif stabil.
Berdasarkan data laporan rekapitulasi per bulan April 2020 di Pelabuhan Merak. Tercatat, pada Selasa (21/4/2020) jumlah kendaraan roda dua sebanyak 482 kendaraan, dan kendaraan roda empat pribadi 1.324 kendaraan. Sementara, pada Rabu (22/4/2020) melonjak tajam menjadi 1.299 kendaraan untuk roda dua, dan 2.061 kendaraan roda empat.
Sedangkan untuk jumlah penumpang pejalan kaki pada Selasa (21/4/2020), berada di angka 605 orang, sedangkan penumpang yang berada di atas kendaraan sebanyak 11.688 orang. Namun, pada Rabu (22/4/2020), kembali terjadi lonjakan yang cukup signifikan, yakni sebanyak 1.248 orang penumpang pejalan kaki, dan sebanyak 16.006 orang untuk penumpang di atas kendaraan.
Nurhadi memperkirakan kenaikan tersebut dipengaruhi oleh persiapan jelang diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jabodetabek.
“Bisa jadi seperti itu, karena data itu data kemarin. Kalau dua hari yang lalu sampai seminggu terakhir hampir flat,” tukasnya. (*/YS)
