Nenek Miskin Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni, Hidup Berharap Belaskasihan

BI Banten Belanja Nataru

PANDEGLANG – Malang benar Penah (70) seorang nenek miskin yang tinggal di Kampung Sukamaju, Desa Citeureup,  Kecamatan Panimbang, tepatnya tinggal sebatang kara di rumah yang menyerupai gubuk.

Kondisi rumah yang tidak layak kerap membuat Penah merasa takut ambruk dan kedinginan jika datang musim ujan karena banyak bagian atap yang sudah bocor. Untuk menyambung hidup nenek sebatang kara itu hanya mengandalkan belaskasihan warga setempat.

Sejak ditinggalkan suaminya 20 tahun lalu, Penah tinggal berdua bersama seorang anaknya Subhan. Namun, beberapa tahun ia tinggal sendiri setelah Subhan memiliki keluarga dan bekerja  di Jakarta.

“Saya punya anak satu namanya Subhan, tapi sudah punya keluarga di jakarta dan belum punya rumah,” kata Penah Selasa (31/1/).

Pijat Refleksi

Setiap dua bulan sekali, anaknya selalu menengok kondisi sang ibu yang sudah sakit-sakitan itu. Untuk menyambung hidupnya,  Penah hanya mengharapkan  belas kasihan dari tetangga yang tinggal tak jauh dari rumahnya.

“Setiap dua bulan sekali biasanya subhan suka jenguk ibu kesini, ada pemberian tapi itupun tidak pernah cukup, karena kerjanya juga tidak menentu,” katanya.

Tetangga Penah, Yayat Supriatna mengaku prihatin terhadap kondisi punah yang harus tinggal seorang diri dirumahnya yang sudah hampir rodoh dan atapnya bocor tersebut.

“Saya kasian ke ibu Penah, sudah lama sekali tinggal sendiri di rumah yang hampir roboh dan dia juga kadang sering sakit sakitan,” katanya. (*)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien