Program Swasembada Jagung di Pandeglang, Jauh Dari Harapan
Pandeglang- Impian Kabupaten Pandeglang, menjadi sentral penghasil jagung di Provinsi Banten, nampaknya jauh dari harapan. Pasalnya dari 51000 Hektar lahan yang ditargetkan Pemkab Pandeglang, untuk ditanami jagung sampai dengan bulan Oktober mendatang, progresnya sampai baru mencapai 19000 hektar.
Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian kabupaten Pandeglang, Nasir mengungkapkan, bahwa progres dari program Gerakan Tanam jagung di kabupaten Pandeglang, saat ini baru mencapai 19000 Hektar yang sudah ditanami jagung dari target 51000 hektar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah kabupaten pandeglang.
Baca Juga : Dukung Program Pemkab Pandeglang, Santri Dan Aktivis Gelar Tasyakuran “Panen Jagung”
“Untuk total lahan yang sudah menerima bantuan benih sampai saat ini sudah mencapai 36000 hektar, dan lahan yang sudah dilakukan penanaman sekitar 19000 Hektar, dan sisanya belum melakukan penanaman,” Ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya. Senin, (28/8).
Nasir mengaku sangat pesimis, jika harus mengejar Gerakan Tanam sampai dengan 51.000 hektar hingga Oktober mendatang, Pasalnya, jika melihat cuaca dan distribusi pupuk dari pemerintah provinsi banten yang sangat lambat, maka untuk 51000 Hektar akan susah terkejar.
“Untuk 36000 Hektar yang tertanam saja itu sudah bersyukur, karena jika melihat kendala dari cuaca, pendistribusian pupuk maka akan sulit dilakukan,” katanya.
Karena menurutnya, petani di Pandeglang yang mau melakukan gerakan tanam jagung, terlalu berharap banyak kepada Pemerintah, Nasir mencontohkan bahwa petani yang sudah mendapatkan Benih tidak langsung melakukan penanaman karena menunggu pupuk dari pemerintah.
Selain itu, produksi hasil tanam jagung tidak maksimal, karena pupuk yang diberikan pemerintah hanya 50 kilogram untuk per hektarnya.
“Karakteristik orang pandeglang itu cuma menunggu dan berharap bantuan dari pemerintah itu dicover semuanya, nah hasilnya pun kalau diratakan hanya sekitar 3,5 Ton/Hektar padahal jika serius diurus dengan baik hasilnya bisa mencapai 7-8 Ton/Hektar dan keuntungannya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” bebernya. (*)