SERANG – Wakil Ketua Umum (Waketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Banten Bidang Asuransi dan Appraisal, Suherman Ghurrah Renrawijaya menyebut, pandemi virus corona atau Covid-19 telah melemahkan mental atau keyakinan para pelaku usaha di daerah Banten.
Meski begitu, dia mengaku belum menghitung secara pasti dampak penyebaran virus corona terhadap investasi di Banten. Pasalnya, ia hanya memperkirakan wabah itu sangat berpengaruh terhadap beberapa sektor usaha seperti pariwisata dan perdagangan.
Hal itu juga dipicu adanya imbauan agar masyarakat menghindari keramaian guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Sehingga beberapa tempat pariwisata dan perdagangan di Banten menjadi sepi pengunjung.
“Ini melemahkan keyakinan beberapa pelaku ekonomi untuk memulai atau melanjutkan investasi. Kondisi corona yang kian mengkhawatirkan ini tentunya membuat investor harus merubah strategi investasi, salah satunya dari yang tadinya agresif menjadi risk averse atau menghindari risiko tinggi seperti mengalami kerugian yang jumlahnya besar,” papar Suherman Ghurrah Renrawijaya yang akrab disapa Capunx itu, saat dikonfirmasi Fakta Banten. Rabu, (25/3/2020)
Mengingat tutur Capunx, virus corona ini sangat berpengaruh besar terhadap iklim investasi di Banten. Baginya para pelaku usaha juga mesti berhati-hati dalam memilih instrumen investasi, khususnya bagi investor pemula. Langkah demikian guna menghindari terjadinya kerugian di awal investasi.
Dalam keadaan seperti itu, menurutnya ada beberapa instrumen investasi yang masih aman dilakukan untuk milenial atau investor pemula di tengah merebaknya wabah Covud-19, di antaranya:
Pertama, Surat Hutang Pemerintah (SBR)
SBR atau savings Bond Ritel merupakan jenis investasi yang berupa Surat Utang Negara (SUN) atau Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan pemerintah untuk individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia (WNI). Itu artinya investasi jenis ini dijamin oleh negara.
Milenial bisa mencoba investasi SBR kata Capunx, pasalnya bisa dimulai dengan modal yang ringan, yaitu mulai Rp1 juta. Dari modal yang disetorkan, investor akan mendapatkan imbalan berupa kupon (bunga).
Kedua, investasi emas atau logam mulia atau emas batangan. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu jenis investasi yang mungkin tidak asing lagi ditelinga milenial. Investasi logam mulai terbilang aman dilakukan milenial mengingat risiko yang dihadapi sangat kecil dan banyak keuntungan yang didapat.
Selain harga logam mulia relatif cukup stabil dan mengalami kenaikan di atas inflasi, logam mulai mudah diperjual belikan.
Ketiga, Properti Rumah Tipe Sederhana. Bukan untuk segera dihuni lanutnya, melainkan dijadikan sebagai investasi terlebih dahulu. Mengingat properti rumah ini merupakan aset yang memiliki harga tinggi (sesuai dengan lokasi, desain, kondisi dan ukuran), aset yang tidak bisa dicairkan dalam jangka pendek dan sangat menguntungkan untuk jangka panjang dan lainnya.
“Dan mungkin masih banyak lagi sektor lain yang masih aman untuk investasi dalam kondisi seperti ini, tidak usah panik berlebihan, pilih secara jeli jenis usaha, tetap berhati-hati dan ikuti anjuran pemerintah,” jelasnya.
Di lain hal, pihaknya berharap kepada Pemprov Banten untuk terus meningkatkan iklim investasi di Banten melalui penyederhanaan regulasi untuk kemudahan berusaha, termasuk menyiapkan berbagai instrumen pendukung seperti aspek pengawalan investasi, insentif usaha dan menggiatkan asistensi di lapangan
“Kami ikut prihatin atas kejadian luar biasa ini yang berdampak besar terhadap kehidupan warga Banten termasuk para pelaku usaha, semoga dengan tetap kompak bersama-sama kita melawan Covid-19 ini keadaan akan cepat membaik dan kehidupan kembali berjalan wajar, tanpa rasa takut, dan kecemasan seperti sekarang,” pungkasnya. (*/Red)