Tiga Kali Keluarkan Hak Veto, AS Tak Ingin Ada ‘Perdamaian’ Palestina-Israel
Draf yang disusun oleh China, Tunisia dan Norwegia itu diserahkan pada Minggu (16/5/2021) tengah malam untuk disetujui 15 negara anggota DK PBB pada Senin (17/5/2021) waktu setempat, dimentahkan AS, saat jet-jet tempur Israel terus menggempur Jalur Gaza dan total korban tewas akibat pertempuran sepekan terakhir melebihi 200 orang.
Dituturkan salah satu diplomat PBB kepada AFP bahwa AS mengindikasikan ‘saat ini tidak bisa mendukung pernyataan’ oleh DK PBB. 3 pertemuan DK PBB yang lalu pun diakhiri tanpa mencapai posisi bersama dengan AS sebagai sekutu dekat Israel dituduh sengaja menghalangi upaya DK PBB.
Karena itulah, misi diplomatik Norwegia untuk PBB mengumumkan bahwa DK PBB akan menggelar pertemuan tertutup darurat yang terbaru untuk membahas konflik Israel-Palestina pada Selasa (18/5) waktu setempat. Dengan demikian ini menjadi pertemuan keempat sejak 10 Mei.
“Situasi di lapangan terus memburuk. Warga sipil yang tidak bersalah terus terbunuh dan mengalami luka-luka. Kami ulangi: Hentikan serangan. Akhiri permusuhan sekarang,” demikian pernyataan delegasi diplomatik Norwegia via Twitter.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menjelaskan betapa pentingnya posisi terkonsolidasi terkait konflik tersebut. Suara yang kuat dan bersatu dari DK PBB, menurutnya akan berpengaruh atas konflik Israel dan Palestina.
“Saya sungguh-sungguh akan menyatakan kembali perlunya suara yang sangat kuat dan bersatu dari Dewan Keamanan, yang menurut kami akan berpengaruh,” tegasnya.
Untuk diketahui, penolakan AS mendukung pernyataan gabungan DK PBB menuai rasa heran dari sekutu-sekutunya.
“Kami hanya meminta AS mendukung pernyataan Dewan Keamanan yang akan menyatakan hal-hal serupa yang mungkin disampaikan secara bilateral dari Washington,” ucap salah satu diplomat PBB yang enggan disebut namanya kepada AFP. (*/fajar)