WHO Bandingkan 10 Vaksin Covid-19, Sinovac Paling Lemah
JAKARTA – Badan Kesehatan Dunia atau World Helath Organization (WHO) melakukan perbandingan 10 jenis vaksin Corona (Covid-19) siap edar yang telah diproduksi berbagai perusahaan farmasi di dunia.
Riset perbandingan vaksin ini dilakukan oleh WHO bersama Reuters.
Dikutip dari Warta Kota melansir pemberitaan Al Jazeera, Sabtu (19/12/2020), 10 vaksin yang dibandingkan tersebut, antara lain:
- AstraZeneca (Inggris)
- Cansino Biologics
- Gamaleya Research Institute
- Inovio-Cepi (Amerika Serikat)
- Johnson & Johnson Barda Janssen
- Moderna (Amerika Serikat).
- Novavax (Amerika Serikat).
- Pfizer-Biontech (Amerika Serikat-Jerman)
- Sinopharm-Beijing Institute of Biological Products (China)
- Sinovac (China)
Dari hasil perbandingan yang dilakukan, vaksin buatan Sinovac Biotech, China, memiliki pengaruh paling rendah terhadap imunitas tubuh.
Ini artinya, vaksin Sinovac tidak terlalu efektif untuk menangkal virus Covid-19.
Vaksin yang cukup dikenal, seperti vaksin Moderna memiliki dampak 94,5 persen terdampak imunitas tubuh. Sementara vaksin Pfizer berdampak 95 persen terhadap imunitas tubuh.
Ironisnya, hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac. Sementara negara-negara lain sebagian besar memesan vaksin Moderna dan Pfizer.
Seperti, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Italia, Denmark, Belanda, Prancis, Kanada, China, Brasil, Meksiko, Argentina, India, Spanyol, Australia, Indonesia, Uzbekistan, Mesir, Nepal, dan Israel.
Seperti diketahui Indonesia telah memesan 40 juta vaksin Sinovac. (*/Kompastv)