SERANG – Operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Serang yang sejatinya direncanakan berjalan di awal tahun 2018 sampai saat ini masih belum bisa dimulai dikarenakan masih terkendala beberapa hal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Toyalis menyampaikan, bahwa pembangunan RSUD Kota Serang memang dibangun secara bertahap sehingga belum bisa ditentukan kapan operasionalnya akan mulai berjalan.
“RSUD ini dibangun bertahap, karena keterbatasan anggaran, di study kelayakan Rp 130 miliar tapi kami dikasih cuma Rp 50 miliar, jadi kurangnya masih banyak,” ucapnya saat ditemui di kantornya, Selasa (10/4/2018).
“Seandainya saya dikasih Rp 130 miliar, bisa selesai semua,” imbuhnya.
Dijelaskan Toyalis, beberapa kendala seperti masih belum adanya ruang UGD dan ruang operasi masih menjadi salah satu hal belum berjalannya opersional dari RSUD Kota Serang.
“Di ruang dapur, laundry dan alat masak belum beli, obatnya aja masih kita pesan, karena tahun ini baru dianggarkan,” ujarnya.
Namun yang menjadi kendala utama dari belum berjalannya operasional RSUD Kota Serang, disampaikan Toyalis, yakni belum adanya pejabat rumah sakit yang dilantik, yang dimana para pejabat tersebut yang akan menjadi penanggungjawab dan pengelola RSUD itu sendiri untuk bisa memperjuangkan kapan RSUD itu akan diresmikan.
“Makanya saya maklumi, bersabar, karena kondisinya masih seperti ini. Kan secara aturan fisik sudah ada, prasarana ada, SDM sudah ada. Nah untuk SDM ini penanggungjawabnya yang masih belum ada,” ungkapnya.
Pejabat yang dimaksud, yaitu direktur rumah sakit, para kepala bidang, serta kepala seksi yang merupakan ASN setingkat eselon III dan IV yang ditunjuk langsung wali kota.
Namun, Kepala Dinkes Kota Serang itu berharap agar Walikota untuk lebih dulu mengisi dan melantik tatanan pejabat di RSUD Kota Serang, hal itu agar para pejabat yang sudah dilantik untuk melakukan pembenahan internal sembari melakukan soft launching RSUD Kota Serang.
“Saya berharap kalau sudah pejabatnya dilantik, soft launching dulu lah sambil berbenah dulu didalamnya, baru setelah beres tinggal grand launching nya, setelah itu baru bisa melayani,” himbaunya.
Disinggung kapan operasional RSUD Kota Serang bisa berjalan, ia pun tidak berani menyebutkan kapan itu mulai berjalan, namun ditargetkan di tahun 2018 ini sudah bisa berjalan.
“Insyaallah tahun ini lah, karena itu kan masih jadi RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) saya juga. Dinkes tinggal satu itu RPJM yang belum beres,” terangnya.
Kendati optimis operasional RSUD bisa berjalan di tahun 2018 ini, ia pun tak menampik masih panjangnya proses yang harus dijalani dalam menjalankan RSUD Kota Serang.
“Kita sudah rekrut sebanyak 120 orang kan gedungnya cuma satu, baik itu tenaga medis, perawat, dokter, dokter spesialis, tapi mereka harus punya izin kerja dulu di tempat itu (RSUD Kota Serang), baru setelah itu ada, tinggal bikin izin operasionalnya, setelah beres baru bisa melayani. Panjangkan prosesnya? Karena kan harus punya izin dulu, nggak bisa sekarang diresmikan terus besok langsung melayani,” tandasnya. (*/Ndol)