LEBAK – Jajaran Sat Reskrim Polres Lebak Polda Banten melaksanakan press release terkait pengungkapan dugaan tindak pidana pencurian atau penggelapan obat-obatan dan alat kesehatan yang dilakukan 7 orang pegawai RSUD Adjidarmo, Kabupaten Lebak.
Kasat Reskrim Polres Lebak Iptu Indik Rusmono menjelaskan terkait dasar penangkapan 7 orang tersangka, dalam tindak pidana pencurian dengan pemberatan tersebut.
“Sebagaimana dimaksud dalam rumusan pasal 363 KUHPidana dengan ancaman 7 tahun penjara, dan TKP pelaku melaksanakan kejahatannya di Gudang Farmasi RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak,” ujar Iptu Indik Rusmono, Selasa (18/5/2021).
Iptu Indik Rusmono melanjutkan, ketujuh orang pelaku saling berbagi peran. Pelaku berinisial S sebagai Poreter Oksigen RSUD berperan masuk ke dalam gudang farmasi lewat jendela samping dan mengambil barang, selain itu ada R, J, S dan T yang juga rekanan S, berperan untuk mengawasi situasi di luar gudang dan mengangkut kardus untuk selanjutnya dibawa ke dalam mobil, sedangkan I seorang laki-laki berstatus ASN RSUD Adjidarmo, bertugas mengangkut barang hasil curian dan kemudian menghubungi sodara inisial A untuk selanjutnya menjual hasil kejahatan dan menyediakan kendaraan.
“Dengan barang bukti yang saat ini ditahan ada satu bendel stock opname dari gudang farmasi RSUD, satu unit kendaraan Honda CRV dengan nopol B 2994 TBQ yang digunakan para pelaku, tiga kardus handacoon merk shamrock, dan dua kardus handscoon merk stardec,” ungkapnya.
“Para pelaku melakukan dugaan tindak pidana tersebut dikarenakan butuh uang untuk biaya operasional sehari-hari keluarga, karena wabah pandemi upah yang diterima para pelaku tidak seperti sebelum pandemi covid-19. Selain itu mereka juga tergiur dengan harga alat kesehatan mahal untuk saat ini di pasaran,” jelasnya.
“Sementara kerugian yang ditimbulkan oleh para pelaku terhadap rumah sakit sebesar Rp85 Jutaan” tutupnya. (*/EzaYF).
