3 Rumah Hangus Dilalap Api di Lebak, Warga Panik Akses Damkar Terhambat

LEBAK – Suasana tenang di Kampung Cihamerang, Desa Kadurahayu, Kecamatan Bojongmanik, berubah mencekam saat kobaran api melahap tiga rumah warga, Kamis pagi (10/4/2025).
Dalam waktu singkat, rumah-rumah yang berdiri berdampingan itu rata dengan tanah, menyisakan puing-puing hangus dan kepedihan bagi para penghuni.
Api mulai terlihat sekitar pukul 10.00 WIB dan dengan cepat menjalar ke rumah milik almarhum Saudin Rida, Makin (61), dan Tita Rosita (61).
Material bangunan yang mudah terbakar menjadi pemicu utama meluasnya api.
Warga sekitar yang panik berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya, sementara mobil pemadam kebakaran kesulitan menjangkau lokasi karena akses jalan yang sempit dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
“Petugas kami sudah bergerak cepat, tapi memang lokasi sangat sulit dijangkau. Warga yang lebih dulu memadamkan api menggunakan ember dan alat seadanya,” ungkap Ade Apriyadi, Komandan Regu Damkar Kabupaten Lebak kepada Fakta Banten, Kamis (10/4/2025).
Dari informasi yang dihimpun, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik di salah satu rumah, yang kemudian dengan cepat merembet ke bangunan lain.
Tak hanya bangunan, surat berharga, perabot rumah tangga, dan sebagian besar isi rumah turut lenyap dalam insiden tersebut. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai Rp200 juta.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, membenarkan insiden tersebut dan menyebut pihaknya telah menurunkan tim untuk mendata korban serta menyiapkan bantuan darurat.
“Kami akan segera menyalurkan bantuan tanggap darurat untuk para korban terdampak. Ini musibah yang tentu berat bagi warga,” ujarnya.
Febby juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama saat meninggalkan rumah.
“Pastikan kabel listrik aman dan tungku dapur sudah padam. Kewaspadaan kecil bisa mencegah kerugian besar,” tegasnya.
Kebakaran ini menjadi peringatan bahwa kesiapsiagaan dan sistem mitigasi bencana masih perlu ditingkatkan, terutama di wilayah dengan akses terbatas.
Semoga para korban segera mendapatkan pemulihan, baik secara material maupun emosional. (*/Sahrul).