Balita Penderita Hidrosefalus di Lebak Ini Butuh Uluran Dermawan dan Pemerintah
LEBAK – Seorang balita berusia (10) bulan bernama Siti Amelia Putri menderita penyakit Hidrosefalus (kelebihan cairan di kepala).
Siti Amelia buah hati dari pasangan suami istri Mia Sri Wahyuni (16) dan Eman (18).
Kini balita tersebut hanya bisa terbaring lemas di rumahnya, karena kedua orang tua nya tidak mempunyai biaya untuk membawanya ke Rumah Sakit.
Mereka merupakan warga Kampung Cibayawak Rt 002 Rw 003, Desa Curug Panjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Fakta Banten dari Relawan Rumah Sejuk bernama Ujang Samsu.
Dirinya mengatakan, Balita Siti Amalia ini sudah mengidap penyakit Hidrosefalus sejak usia (2) bulan.
“Kami awal ketemu Siti Amelia ini sejak usia (2) bulan. Kemudian enam bulan yang lalu kami bawa ke Rumah Sakit Sari Asih di Kota Serang. Kita lakukan kontrol ke satu, dua dan ketiga sampai pada kontrol ke empat kita kehabisan biaya,” kata Relawan Rumah sejuk Ujang pada saat dihubungi Fakta Banten, Minggu (25/6/2023).
Kemudian dirinya mengungkapkan, kemarin yang terbaru dirinya membawa Siti Amelia ke Rumah Sakit Adjidarmo dan dirawat selama empat Hari.
“Besok Hari Selasa kita akan membawa kembali ke Rumah Sakit Adjidarmo, untuk mendapatkan surat rujukan dan selanjutnya akan dibawa lagi oleh kita ke Rumah Sakit Sari Asih kembali. Agar segera dilakukan tindakan. Karena ada jahitan di kepalanya yang jebol akibat tidak dilakukan kontrol secara rutin. Dalam penanganan kelanjutannya itu hingga usia dewasa,” ungkapnya.
Lebih lanjut ujang, dirinya dari tim relawan memohon kepada para donatur, para dermawan kiranya sudi untuk membantu atau memfasilitasi Siti Amelia ini untuk kesembuhannya, agar bisa rutin untuk melakukan kontrol.
“Kita berharap kepada para donatur atau para dermawan dan khususnya Pemerintah Kabupaten Lebak. Kiranya agar bisa membantu adek Siti Amelia untuk kesembuhannya,” harapnya.
Dirinya menjelaskan, penyakit Hidrosefalus adalah penyakit kelebihan cairan di kepala (pembengkakan pada bagian kepala).
“Untuk ayah Siti Amelia sendiri merupakan kuli serabutan buruh tani di kampungnya dan penghasilannya pun sangat kecil. Bahkan untuk biaya makan sehari hari pun sering tidak mencukupi,” pungkasnya.
Sementara pada saat ditanya apakah sudah ada dari Pemerintah Desa ataupun Dinas terkait yang membantu adek Siti Amelia ini.
Ujang mengatakan, enam bulan yang lalu ada dari Pemerintah Desa, Puskesmas dan Pihak Kecamatan menjenguk dan memberikan bantuan berupa makanan ringan dan sedikit uang yang nominalnya dirinya pun tidak mengetahui.
“Setelah enam bulan itu Pihak Desa maupun Pihak Kecamatan tidak ada datang kembali dan tidak memberikan sumbangsih apapun,” bebernya.
Dirinya berharap kepada Pemerintah Desa, Pemerintah Kabupaten Lebak, Dinas Sosial dan para dermawan agar bisa membantu adek Siti ini untuk kesembuhannya. (*/Yod/Aji)