LEBAK– Para pengemudi ojek online (ojol) di Kabupaten Lebak menyambut gembira kebijakan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pekerja informal yang diinisiasi oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Mereka mengungkapkan rasa terima kasih karena kebijakan tersebut dianggap sebagai bentuk perhatian kepada pekerja sektor non-formal yang selama ini kerap terabaikan.
Kebijakan THR bagi pekerja informal ini dinilai sebagai angin segar bagi para ojol, terutama menjelang Idulfitri, di mana kebutuhan hidup meningkat drastis.
Dalam kebijakan yang disampaikan oleh tim Prabowo-Gibran, THR bagi pekerja informal, termasuk ojol, buruh lepas, dan pekerja mandiri lainnya, akan diberikan melalui skema bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah.
Seorang pengemudi ojol di Rangkasbitung, Ahmad (34), mengaku sangat terbantu dengan adanya kebijakan ini.
“Biasanya yang dapat THR itu cuma pegawai kantoran atau karyawan pabrik, sedangkan kami para pekerja lepas jarang diperhatikan. Alhamdulillah tahun ini kami juga diperhitungkan, terima kasih Pak Prabowo,” ujarnya, Sabtu (15/3/2025).
Menurutnya, dengan adanya tambahan pemasukan dari THR ini, ia bisa lebih tenang dalam mempersiapkan kebutuhan Lebaran bagi keluarganya.
Hal serupa diungkapkan oleh Yudi (40), ojol lainnya yang sehari-hari beroperasi di kawasan Pasar Rangkasbitung.
Ia berharap kebijakan ini tidak hanya berlaku di tahun 2025, tetapi bisa menjadi program berkelanjutan bagi para pekerja informal.
“Kalau bisa setiap tahun ada THR untuk ojol. Pendapatan kami tidak menentu, apalagi kalau hujan atau sepi orderan. Kebijakan ini sangat membantu,” kata Yudi.
Menurutnya, program bantuan bagi pekerja informal harus terus ditingkatkan, terutama bagi mereka yang bekerja di lapangan dengan risiko tinggi.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan kesejahteraan para pekerja informal, termasuk pengemudi ojol di Lebak, dapat terus meningkat dan tidak tertinggal dibanding pekerja formal lainnya. (*/Sahrul).
