LEBAK – Munculnya calon Pilkada tunggal di daerah khususnya di Kabupaten Lebak, dinilai oleh para aktivis merupakan kegagalan politik di tingkat daerah.
Aktivis LBH, Agus Ruhban Tabriwindarta mengatakan, munculnya calon tunggal dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Lebak merupakan kegagalan partai di tingkat daerah.
”Munculnya calon tunggal pada Pilkada di Lebak, yaitu Iti Oktavia dari Partai Demokrat selaku Calon Bupati Lebak dan Ade Sumardi yang diusung oleh PDIP sebagai wakil Bupati Lebak yang diusung oleh 11 partai, itu merupakan kegagalan partai di tingkat daerah,” kata Agus kepada faktabanten.co.id, Kamis (11/1/2018).
Menurutnya, masih banyak tokoh politik dari partai besar yang layak untuk dicalonkan dalam Pilkada tersebut sebagai penyeimbang yang mampu membangun Lebak untuk diberi kesempatan oleh partai untuk diusung menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati Lebak.
Dengan adanya calon tunggal menandakan bahwa partai politik di tingakat bawah mengalami kegagalan dalam mencetak kader untuk diusung menjadi calon di Pilkada.
Hal senada dikatakan aktivis HMI Faisal Hamdi, yang mengatakan, dengan munculnya calon tunggal pada Pilkada sekarang ini menandakan pesta demokrasi tersebut mengalami kemunduran partai politik di tingkat daerah.
”Masyarakat harus menelan pil pahit demokrasi, mau tidak mau untuk memilih akibat terjadinya calon tunggal pada pelaksanaan Pilkada. Masyarakat hanya dikasih dua pilihan dalam pilkada tersebut yaitu, memilih jika mendukung, dan tidak memilih akibat tidak ada calon lain yang disukai oleh masyarakat,” ungkapnya. (*/Sandi)