Diduga Pasca Imunisasi Rubella, Siswa SD di Lebak Ini Alami Lumpuh

KPU Cilegon Coblos

LEBAK – Arul (12), siswa SDN 03 Parungsari, warga Kampung Bejod RT/RW 013/002, Desa Parungpanjang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, saat ini mengalami lumpuh layu.

Kondisi Arul ini dialami pasca dilakukan suntik Vaksin Rubella serentak di sekolahnya, yang dilaksanakan oleh tenaga medis Puskesmas pada Oktober 2017 lalu.

Arul anak dari pasangan suami istri Jaka (46) dan Juju (44), adalah siswa kelas 5 yang kini menginjak kelas 6 sekolah dasar. Kini setiap hari ia hanya bisa terbaring lemah beralaskan kasur yang digelar di tengah rumah berlantaikan bambu.

Ketiadaan biaya untuk terus berjuang mendapatkan pengobatan, membuat Jaka orang tua Arul harus berpikir dalam sembari menanti kesembuhan anaknya yang telah sakit selama dua bulan ini.

Menurut orang tua Jaka (46), sebelumnya Arul merupakan anak yang ceria dan memiliki semangat belajarnya yang besar. Arul dikenal sebagai anak yang rajin dan periang di sekolah serta memiliki keinginan kuat bersekolah.

Gejala aneh dialami Arul pasca mendapatkan vaksin suntik rubella bulan Oktober 2017 lalu, berselang dua hari arul mengalami gejala tak biasa. Panas dan kejang dialami pasca mendapat vaksin rubella yang diberikan secara setentak oleh petugas kesehatan di sekolahnya beserta puluhan siswa.

Meski kerap sakit-sakitan pasca pemberian vaksin tersebut, Arul masih tetap bersekolah seperti biasa. Namun sayang keinginan Arul untuk tetap belajar dan bercengkrama bersama-teman sebayanya kini sirna. Arul divonis oleh dokter mengidap penyakit kelainan darah putih (Leukimia) setelah jatuh sakit dan menjalani perawatan di RSUD Malingping.

“Setelah mendapat vaksin di sekolahnya, sempat jatuh sakit dan mengalami kejang disertai demam tinggi, selama beberapa hari, setelah itu bersekolah lagi seperti biasa,” kata Jaka, ayah kandung Arul di rumahnya, Rabu (25/7/2018).

Dijelaskan, namun dua bulan lalu dia jatuh sakit dan merasakan panas tak biasa di bagian persendian lutut kaki, hingga tak mampu berjalan sama sekali, berat badannya kini turut menurun drastis, hingga berobat ke RSUD Malingping dokter menyarankan untuk dirawat di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung. Sementara keterangan dokter mendiagnosa Arul mengidap penyakit Leukimia disarankan untuk dirawat di RSCM Jakarta Pusat.

Jaka mengaku, meski menjadi peserta BPJS yang digratiskan mendapat pelayanan berobat di rumah sakit, namun ketiadaan biaya operasional selama mendapat pengobatan niatnya terpaksa diurungkan dan memilih Arul dirawat di kampung dengan obat seadanya. Meski demikian petugas kesehatan setempat terus melakukan pendampingan terhadap Arul selama dirawat di rumahnya.

Menurutnya, entah penyebab efek vaksin atau penyakit bawaan yang di derita Arul, dirinya tak dapat memastikan, hanya berharap bocah kecilnya bisa kembali sehat seperti sedia kala dan melanjutkan sekolahnya hingga ke pendidikan tinggi melanjutkan cita-citanya.

Ditempat yang sama, Yati Nurlaela Kepala SDN 03 Parungpanjang, saat tengah berkunjung ke rumah Arul mengungkapkan, sakit keras yang dialami anak didiknya tersebut terjadi setelah sekitar bulan Ramadhan lalu. Sebelumnya Arul masih bersekolah seperti biasa pasca mendapat vaksin rubella yang diberikan petugas kesehatan serentak di sekolahnya di SDN 03 Parungpanjang Kecamatan Wanalasam.

“Saya baru tahu kabarnya Arul sakit dua minggu ini, bahwa Arul menderita sakit keras dan tidak masuk sekolah, tidak tahu persis penyebabnya, makanya saya kesini berniat menjenguk Arul salah satu anak didik saya ke rumahnya,” ujar Yati.

Saat ditanya, pemberian vaksin rubella di sekolahnya, seingatnya di dalam daftar tamu sekolah, pemberian vaksin rubella serentak tersebut diberikan pada bulan Oktober 2017 lalu, namun dirinya mengaku tidak mendapat laporan jika dua hari pasca pemberian vaksin Arul mengalami demam disertai kejang.

Ditempat yang sama, Agus Gunawan salah satu tenaga pengajar yang juga merupakan wali kelas Arul membenarnya gejala yang dialami arul berselang dua hari setelah pemberian vaksin rubella serentak tersebut.

Setelah itu, berselang beberapa hari Arul kembali bersekolah seperti biasa meski sering absen akibat sering sakit-sakitan.

“Berselang dua hari pasca pemberian vaksin itu ada laporan dari orang tua kalau Arul tidak masuk karena sakit demam disertai kejang, sempat sembuh dan bersekolah seperti biasa meski kerap sakit-sakitan,” ungkap Agus Gunawan.

Entah karena penyakit bawaan yang diderita Arul atau efek vaksin dirinya mengaku tidak tahu dan tidak bisa mengira-ngira. Hanya gejala awal yang dialami Arul, Agus membenarkan demam disertai kejang dialami Arul pasca pemberian vaksin rubella serentak beberapa waktu lalu tersebut. (*/Sandi)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien