Dinas Pertanian dan Perkebunan Lebak Bantah Dugaan Pembelian Kerbau Tak Sesuai Spek
LEBAK – Pengadaan 10 kerbau Kelompok Tani Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebak Gedong, diduga bermasalah. Pasalnya, dalam pembeliannya, kelompok tani tersebut diduga tak sesuai dengan spek yang telah ditentukan.
Supardi, ketua kompok Tani Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebak Gedong ketika ditemui faktabanten.co.id mengatakan, sejauh ini biaya untuk pembelian kerbau yang dikelola kelompoknya sudah dibelikan sesuai ketentuan.
”Cuma ada satu ekor kerbau yang mati pak,” Ujar Supardi, Rabu (9/1/2018).
Meski demikian, kata Supardi, pihaknya dalam pembelian kerbau ini sebelumnya telah didapimpingi konsultan dan petugas dari dinas peternakan Kabupaten Lebak.
”Kalau memang ada hal hal lainnya silahkan saja tanya ke ibu Enung Nurhyati sebagai Plh Upt pertanian dan perkebunan, Kecamatan Lebak Gedong,” saran Supardi.
Sementara itu Kepala Upt Pertanian dan Perkebunan Lebak Gedong Enung Nurhayati ketika dikonfirmasi lewat telepon yang bersangkutan berdalih sedang menghadiri undangan.
”Maaf pak saya lagi undangan, tidak bisa ketemu,“ kilahnya.
Ketika ditanya terkait pembelian kerbau, Enung berdalih tidak mengetahui sama sekali terkait pembelian kerbau tersebut.
“Walaupun saya selaku Plh Upt Kecamatan Lebak Gedong saya tidak terlibat dalam pembelian kerbau tersebut, belinya dimana saya tidak tau malahan semua petugas yang ada di Upt Kecamatan Lebak Gedong tidak tau pembelian kerbau sampe detik nih juga beberapanya juga tidak tau,” ujarnya.
Di tempat terpisah Kepala Bidang Prasarana sarana Pertanian, Dinas Pertanian dan Perkebunan, H. Nana Mulyana mengatakan saat dikonfirmasi melalui telepon, pembelian kerbau di kampung Ciladaeun itu bantuan dari Asia Development Bank dan program ini diawasi langsung oleh flood Management in selected river basin.
”Pembelian kerbau sudah sesuai spek, tinggi satu meter dan umur satu tahun, dengan harga 12 juta perekor,” pungkasnya. (*/sandi)