DPRD Lebak Bakal Dorong PT WIKA Bertanggung Jawab Atas 100 Hektare Sawah Terendam di Cibadak 

 

LEBAK – Petani di Lebak kian terpuruk, diduga akibat dampak proyek Tol Serang-Panimbang (Serpan), lebih dari 100 hektare sawah terendam banjir, menyebabkan tiga kali musim panen gagal total.

Bukan hanya hasil panen yang lenyap, tetapi juga jutaan rupiah yang telah dikeluarkan petani untuk benih, pupuk, dan perawatan sawah sia-sia begitu saja.

Aggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak, Regen Abdul Haris tak tinggal diam.

Ia akan mendorong PT WIKA segera menyelesaikan dua persoalan ini, baik terkait lahan persawahan yang terdampak banjir maupun masalah ganti rugi tanah bengkok yang hingga kini belum tuntas.

“Tentu kami akan mendorong agar PT Wika segera menyelesaikan persoalan masyarakat di Cibadak, soalnya kami sudah turun langsung kesana banyak sawah masyarakat yang diduga terdampak oleh pembangunan PT Wika,” kata politisi PPP Lebak kepada Fakta Banten, Senin (10/2/2025).

Dilanjutkan Anggota Dewan yang sangat peduli terhadap rakyat itu, ia mengatakan, berdasarkan penelusuran kurang lebih ada 100 haktare lahan sawah yang terdampak, dan ganti rugi lahan tanah masyarakat yang belum selesai.

“Kasian masyarakat, saya sangat prihatin, sehingga kami mendorong agar masyarakat dan kepala Desa segera mengirim surat permohonan RDP, untuk waktunya bagaimana pimpinan,” terangnya.

“Alasan saya turun karena ini berhubungan dengan nasib masyarakat, kemudian ini bukan soal uang ratusan rupiah. Tapi jutaa, dimana para petani mengalami kerugian mulai dari benih, traktor, dan lain sebagainya,” sambung Regen.

Dilanjutkannya, dirinya mendorong agar segera dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara masyarakat, PT WIKA, dan pemerintah daerah untuk mencari solusi konkret.

“Kami tidak bisa membiarkan ini berlarut-larut. PT WIKA harus hadir, agar ada solusi, dan RDP harus segera digelar demi menyelamatkan nasib petani yang terpuruk,” pungkasnya.

Jamak, salah satu petani terdampak, mengungkapkan betapa sulitnya kondisi mereka saat ini.

“Kami sudah habis-habisan, tapi setiap musim hujan sawah kami tenggelam. Bagaimana kami bisa bertahan jika begini terus?” keluhnya.

Kini, masyarakat menunggu akankah PT WIKA memenuhi tanggung jawabnya, ataukah petani harus mengambil langkah lain untuk memperjuangkan hak mereka. (*/Sahrul).

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien