Empat Negara Serius Kucurkan Dana Besar di Lebak, Ini Sektor yang Jadi Incaran
LEBAK– Kabupaten Lebak kini semakin dilirik sebagai destinasi investasi strategis oleh negara-negara asing.
Dengan potensi lahan yang luas dan iklim usaha yang stabil, daerah ini menjelma menjadi magnet baru bagi modal internasional, terutama di sektor industri dan perumahan.
Data terbaru dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak menunjukkan, empat negara telah mengucurkan dana dalam jumlah signifikan sepanjang awal tahun 2025.
Korea Selatan tercatat sebagai penyumbang terbesar dengan nilai investasi mencapai Rp48 miliar, disusul oleh Malaysia sebesar Rp1 miliar, Tiongkok Rp741 juta, dan Thailand Rp27 juta.
Robertus Erwin Haryanto, Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya pada DPMPTSP Lebak, menjelaskan bahwa tren pertumbuhan investasi mengalami perkembangan positif, terutama di sektor industri.

“Situasi investasi di Lebak sejauh ini cukup stabil dan kondusif. Hal itu terlihat dari realisasi triwulan pertama tahun ini yang berhasil menembus angka Rp272 miliar,” kata Erwin kepada Fakta Banten, Selasa (13/5/2025).
Ia menyebutkan bahwa capaian tersebut merupakan sinyal baik terhadap iklim investasi di Lebak yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami melihat tren ini akan terus membaik ke depan,” ujarnya optimistis.
Menurut Erwin, lima sektor utama yang menjadi kontributor terbesar terhadap investasi tersebut meliputi transportasi, perumahan, industri, pertambangan, serta perdagangan dan reparasi.
“Transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi menyumbang sekitar Rp77 miliar. Disusul sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp76 miliar. Kemudian industri lainnya Rp51 miliar, pertambangan Rp31 miliar, dan terakhir perdagangan serta reparasi Rp10 miliar,” jelasnya.
Pemerintah daerah berharap masuknya investasi asing dan domestik dapat terus meningkat, sekaligus membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal.
“Dengan pertumbuhan yang berkelanjutan, kami berharap Lebak tak hanya menjadi lokasi investasi, tapi juga pusat pertumbuhan ekonomi baru di Banten,” pungkas Erwin. (*/Sahrul).