Gegara Disoal Warga, Pemkab Lebak Segera Lakukan Perbaikan Penyebab Banjir di Rangkasbitung
LEBAK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak merasa gerah dengan banjir yang melanda pusat Kabupaten Lebak, yakni Rangkasbitung pada Kamis, 4 Juli 2024 lalu.
Banjir ini dipersoalkan oleh warga dan mahasiswa sehingga Pemkab segera mengidentifikasi penyebab banjir dan bergerak melakukan penanganan agar banjir tidak kembali terjadi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak, Budi Santoso, menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh dua faktor utama: curah hujan ekstrem dan sumbatan di drainase perkotaan.
“Hujan kemarin (Kamis) di atas normal disertai badai dan petir. Kedua, air lambat surut karena memang ada sumbatan di drainase perkotaan akibat endapan lumpur yang tinggi, diperparah dengan sampah yang menutup inlet drainase,” jelas Budi, Rabu, (10/7/2024).
Budi menuturkan bahwa pihaknya sudah mengintruksikan kepada OPD terkait, bahkan sudah ditindak untuk diperbaiki penyebab banjir yang terjadi di Kota Rangkasbitung.
“Hari Sabtu dan Minggu sudah dilakukan normalisasi saluran drainase di sekitar Alun-alun BRI, SMA 3, Komdik, dan beberapa titik lainnya. Juga dilakukan inventarisasi permasalahan terkait drainase perkotaan untuk bahan perencanaan perbaikan ke depan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kajian mendalam untuk menangani banjir tersebut. Ini termasuk identifikasi masalah drainase dan tindakan terhadap tempat-tempat yang berpotensi menyebabkan banjir.
“Segera ditindaklanjuti ya, kemudian perbaikan drainase yang rusak,” terangnya.(*/Nandi)