HIPMI Lebak Akan Fokus Dorong Pengusaha Milenial

LEBAK – Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024 Pemerintah Kabupaten Lebak akan fokus pada pengembangan Pariwisata, sehingga dapat dipastikan akan banyak yang bisa dibidik sebagai peluang usaha. Hal tersebut disampaikan Asisten Daerah III Dedi Lukman Indepur pada pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) I Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Lebak, di Hotel Mutiara, Lebak, Kamis (7/2/2019).

Menurut Dedi, pemerintah Kabupaten Lebak menyambut baik dan mendukung pelaksanaan Muscab I HIPMI Lebak ini.

“Kami berharap akan semakin banyak pengusaha muda yang berkiprah di Kabupaten Lebak,” ujarnya.

Dedi juga mengatakan, proses perijinan sudah semakin mudah, mengingat saat ini Dinas Penanaman Modal dan Peijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lebak sudah menerapkan Online Single Submission (OSS), yang merupakan layanan perijinan satu pintu yang cepat. Sehingga menurutnya, pengusaha yang akan mengurus ijin usahanya bisa mengakses OSS secara Daring dimanapun dan kapanpun.

“Semua prosedur perijinan akan sangat jelas, tidak remang-remang, kalaupun ada tarif misalnya perpajakan, itu akan disampaikan dengan sangat transparan,” kata Dedi.

Dedi mengatakan, masyarakat Lebak jangan mau jadi penonton di rumah sendiri, ambil peluang untuk mengembangkan usaha di Lebak dengan tidak cepat mengeluh dan jangan menyalahkan situasi atau pemerintah.

BI Banten

“Pemerintah juga sudah membangun kawasan plaza Lebak, yang terpadu dengan saung kreatif UKM dan food court serta areal parkir yang memadai, saya berharap agar itu dimanfaatkan keberadaannya, bukan sekedar sebagai tempat pemasaran produk, tapi sebagai wahana interaksi bagi para pengusaha, sehingga bisa menjadi tempat pertemuan ide, sehingga harapannya ke depan akan ada start up lokal Lebak yang berkiprah di level regional, baik di Kawasan Banten maupun Nasional, sehingga dapat menyerap tenaga kerja lokal,” ucapnya.

Sementara itu, ketua HIPMI Kabupaten Lebak Osep Mulyana Sudirman Karis mengatakan, sasaran HIPMI ini adalah kaum milenial, pengusaha muda yang baru berkembang di bidang usaha.

“HIPMI datang bukan untuk memberikan kerjaan tapi memberikan solusi, memberikan wawasan usaha dan di sini HIPMI menghimpun seluruh aspek wirausaha seperti profesi-profesi wirausaha yang begitu banyak, tidak satu bidang usaha tapi ada dari bidang suplayer mulai dari para pedagang, pemilik laundry, dan lain-lain,” kata Osep.

Osep menjelaskan, dengan banyaknya jenis usaha di HIPMI, diharapkan HIPMI bisa memberikan sarana dengan cara mengarahkan bagaimana cara mereka usaha, bahkan memberikan pelatihan kewirausahaan.

“Program kedepannya pihak HIPMI akan bekerjasama dengan pihak Telkom untuk memberikan pelatihan kewirausahaan muda satu usaha satu kampung, dan di situ lah nantinya akan muncul pengusaha dari HIPMI yang akan dibantu oleh pihak Telkom dan pihak Telkom pun akan memberikan program,” ujar Osep.

Osep menambahkan, BNI sudah ber-MoU dengan HIPMI dengan cara memberikan dana bantuan Rp25 juta dan nantinya akan diperdayakan kepada pengusaha-pengusaha yang telah direkomendasikan oleh HIPMI sehingga pengusaha-pengusaha kecil bisa berkembang.

“Makannya HIPMI hadir di sini tidak mengharapkan dari APBD, kami ini kumpulan yang sudah mempunyai profesi masing-masing,” pungkasnya. (*/sandi)

KS Anti Korupsi
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien