LEBAK– Menjelang lebaran 2025, kebijakan calon presiden Prabowo Subianto mengenai kesejahteraan pekerja, khususnya Tunjangan Hari Raya (THR), mulai menjadi perhatian di Kabupaten Lebak.
Pengemudi ojek online (ojol) di daerah tersebut khawatir kebijakan yang dijanjikan tidak akan memberikan kejelasan atau kepastian bagi mereka, yang sangat bergantung pada penghasilan harian, terutama saat menjelang Lebaran.
Banyak pengemudi ojol yang merasa resah dengan janji kebijakan terkait hak-hak pekerja yang belum jelas implementasinya.
Salah satunya, Ahmad, seorang pengemudi ojol di Lebak, menyampaikan bahwa meskipun ada janji untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, seperti pemberian THR, mereka merasa kebijakan tersebut belum mengarah pada langkah yang konkrit.
“Kalau hanya janji, kami khawatir tidak ada realisasinya. Kami butuh kejelasan, terutama tentang THR yang selalu kami harapkan setiap tahun menjelang Lebaran,” ujarnya dengan penuh kekhawatiran, Sabtu, (15/3/2025).
Bagi pengemudi ojol, THR bukan hanya sekadar tambahan penghasilan, tetapi juga merupakan bagian penting dari persiapan Lebaran.
Mereka berharap bahwa kebijakan yang dijanjikan oleh calon presiden dapat diterapkan dengan baik, memberikan manfaat langsung bagi mereka, serta memberikan kepastian hukum bagi pekerja di sektor informal seperti ojol.
Namun, meskipun kebijakan tersebut terdengar positif, tidak sedikit pengemudi ojol yang meragukan keefektifannya.
Mereka menginginkan regulasi yang jelas dan tegas mengenai hak-hak pekerja yang tidak tergantung pada janji politik semata.
Dengan semakin dekatnya hari raya dan pemilu, para pengemudi ojol di Lebak berharap ada keputusan yang pasti dan jaminan hukum terkait THR serta kesejahteraan mereka. (*/Sahrul)
