LEBAK – Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Kabupaten Lebak mendesak Dinas Pendidikan (Dindik) Lebak agar peduli atas kondisi Infrastuktur di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Margajaya, Kampung Cinihnih, Desa Margajaya, Kecamatan Cimarga sangat memprihatikan.
Pasalnya, atap, kusen jendela, pintu, bangunan dari 6 kelas dan 1 ruang perkantoran sekolah tersebut sudah dipenuhi lubang, bahkan tembok sudah terkelupas.
Diketahui, kondisi memperihatinkan tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2007 sampai 2023.
Ketua umum PD PII Lebak, Wandi mengatakan bahwa Dindik Lebak dinilai olehnya merupakan salah satu pemerintah atau OPD yang abai pada persoalan kenyamanan dan keamanan pendidikan di Kabupaten Lebak.
“Miris, saya sangat menyesalkan Dindik Lebak yang sama sekali tidak ada respon soal infrastuktur sekolah yang membutuhkan perhatian dari pemerintah,” kata Wandi saat diwawancarai pada Minggu (3/12/2023).
Ia menjelaskan, dengan mengacu pada undang-undang dalam pasal 31 ayat 3 UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang berbunyi “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”.
“Maka segala kebijakan terkait pembangunan Pendidikan Nasional, berada dalam tanggung jawab utama pemerintah,” tegasnya.
“Begitupun dengan sekolah SDN 3 Margajaya, Kampung Cinihnih, Desa Margajaya, Kecamatan Cimarga, saya rasa berhak mendapatkan perhatian pemerintah setempat salah satunya Dinas Pendidikan Lebak,” ucap Wandi menambahkan.
Wandi berharap kepada Dindik Lebak untuk bisa berinovasi dan memperhatikan kondisi infrastruktur di kabupaten Lebak demi keadilan pendidikan yang merata.
“Lakukanlah monitoring, kemudian ajukan dan beri bantuan dana renovasi, atau apapun bentuknya yang terpenting bahwasanya Dindik bisa hadir untuk pendidikan yang nyaman dan aman bagi pelajar di Lebak,” tutupnya. (*/Hery)
