Korban Kasus Pencabulan oleh Guru Honorer Bertambah Jadi 14 Anak, 3 Lagi Bisa Jadi Agus Buntung Versi Lebak
LEBAK – Jumlah korban dugaan pencabulan yang melibatkan seorang guru honorer sekolah dasar berinisial WS (25) di Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten, kini meningkat menjadi 14 anak.
Kasus ini hampir mirip seperti kasus Agus buntung yang belakangan ini viral di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan jumlah 17 korban.
Kepala Unit Pelaksana Tugas Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Lebak, Fuji Astuti membenarkan bahwa jumlah korban bertambah.
“Awalnya diduga 9, terus kemarin jumlahnya 11, namun setelah kami ke Sobang, bertambah tiga lagi,” kata dia kepada Fakta Banten, Minggu (19/1/2025).
Menurut Fuji, tiga korban terbaru melapor saat tim UPTD PPA Lebak melakukan pendekatan langsung ke daerah tersebut.
Ia menduga jumlah korban sebenarnya diduga bisa lebih banyak, mengingat tindakan ini diduga berlangsung sejak tahun 2019.
“Ada kemungkinan korban dari jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti SMP dan SMK. Saat ini, korban terbaru masih berada di jenjang SD,” ungkapnya.
Fuji juga menjelaskan, pihaknya sedang memberikan pendampingan kepada korban, termasuk layanan trauma healing dengan melibatkan tenaga ahli.
Meski demikian, sejauh ini belum ditemukan indikasi trauma berat pada anak-anak yang menjadi korban.
“Para korban sudah kembali ke sekolah. Namun, kami tetap melakukan pemantauan selama dua minggu ke depan untuk memastikan kondisi psikologis mereka,” tambahnya.
Selain itu, UPTD PPA juga membuka layanan pengaduan bagi korban lain yang membutuhkan pendampingan atau ingin melaporkan kejadian serupa.
“Pengaduan dapat dilakukan melalui nomor 0859-3927-4962,” tutupnya.
Sementara itu, pihak Polres Lebak masih melakukan pendalaman kasus terhadap WS untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut. (*/Sahrul).
