LEBAK – Lapak barang rongsok/barang bekas, di Kampung Cimesir, Kelurahan Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, mendapat protes keras dari pengguna jalan, dan menjadi sorotan dari Aktifis Barisan Rakyat Lawan Korupsi Nusantara (Bararalak Nusantara).
Hasil pantauan awak media di lokasi, tampak terlihat berbagai jenis barang bekas, seperti botol minuman plastik, besi, tembaga, bahkan terdapat juga beberapa tihang kabel internet Optical Distribution Point (ODP) diduga milik PT. Indihome yang dijual ke lapak barang rongsokan tersebut.
Salah seorang pengguna jalan, Ihsan mengatakan, bahwa lapak rongsokan tersebut tentu sangat menganggu aktifitas pengguna jalan.
Pasalnya, barang rongsok yang ada di lokasi tersebut berceceran hingga ke bahu jalan.
“Setiap saya lewat, barang barang bekas di lapak rongsokan itu berceceran ke pinggir jalan, belum lagi mobil yang parkir sembarangan. Tentu, hal tersebut sangat mengganggu para pengguna jalan dan sangat membahayakan,” kata Ihsan pada saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (11/5/2024).
Sementara itu, Ketua Harian Aktifis Barisan Rakyat Lawan Korupsi Nusantara (Baralak Nusantara), Aji Permana ia menyampaikan lapak rongsokan tersebut diduga kuat menampung barang barang bekas yang diduga ilegal seperti tihang jaringan kabel internet diduga milik PT. Indihome dengan sengaja dijual ke tempat tersebut.
“Dengan adanya tiang jaringan kabel internet di lapak rongsokan itu. Saya pastikan mereka telah menampung aset bekas milik perusahaan atau instansi terkait. Bahkan, kemungkinan ada aset aset bekas lain milik perusahaan atau instansi pemerintah yang ditampung di lapak rongsokan tersebut dan itu jelas melanggar hukum,” katanya.
“Saya harap lapak rongsokan tersebut menjadi atensi untuk Aparat Penegak Hukum (APH) agar menginvestigasi barang bekas yang ditampung atau dijual ke lapak tersebut,” pungkasnya.
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon pemilik tempat rongsokan tersebut tidak merespon. (*/Yod/Aji)
