Lebak Siap Jadi Lumbung Beras untuk Program Makan Bergizi Gratis, Bupati Dorong Petani Lokal Jadi Pemasok Utama
LEBAK -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah pusat mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Lebak.
Bupati Lebak, Hasbi Asyidiki Jayabaya, menegaskan bahwa program ini bukan hanya menyasar pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga membuka peluang besar bagi kesejahteraan petani lokal.
Menurut Hasbi, kebutuhan beras untuk MBG sangat tinggi. Ia mencontohkan, rata-rata satu dapur MBG memerlukan sekitar 300 kilogram beras per hari.
Jika jumlah dapur bertambah menjadi sepuluh, maka kebutuhan beras dapat mencapai 3 ton dalam sehari.
“Ini peluang emas. Kalau program ini terus berkembang, petani kita tidak akan kesulitan menjual gabah hasil panennya,” ujar Hasbi, Jumat (22/8/2025).
Ia menambahkan, Pemkab Lebak akan mendorong agar gabah petani lokal menjadi suplai utama untuk memenuhi kebutuhan beras MBG.
Tidak hanya beras, hasil tani lain seperti sayuran, buah, telur, dan produk lokal lainnya juga akan diarahkan untuk mendukung program tersebut.
Untuk memperkuat langkah ini, Pemkab Lebak bakal melibatkan BUMD PT Lebak Niaga sebagai mitra strategis, serta menyiapkan pembangunan rice milling unit (RMU) agar gabah petani dapat diolah langsung menjadi beras berkualitas.
Hasbi menegaskan, potensi pertanian di Lebak sangat mendukung. Dalam dua kali musim panen, produksi Gabah Kering Panen (GKP) di daerah ini mampu mencapai 662 ribu ton per tahun.
“Kalau ini dikelola dengan baik, Lebak bukan hanya mampu mencukupi kebutuhan MBG di daerah sendiri, tetapi juga bisa menjadi pemasok utama untuk wilayah lain,” tandasnya.
Dengan langkah ini, program MBG bukan sekadar urusan dapur dan gizi, tetapi juga menjadi instrumen nyata untuk menggerakkan ekonomi lokal, khususnya bagi petani padi dan pelaku usaha pangan di Kabupaten Lebak. (*/Sahrul).

