Musim Kemarau, Petani di Lebak Kesulitan Air Mengairi Sawah
LEBAK – Para petani di Kabupaten Lebak salah satunya di Desa Cimenteng Jaya, Kecamatan Cibadak, menghadapi kesulitan serius akibat musim kemarau berkepanjangan.
Hasil panen mereka menurun drastis karena kurangnya pasokan air untuk sawah.
Para petani terpaksa mengambil air dari sungai dan irigasi yang tersedia, namun kondisi tersebut semakin sulit karena sungai dan saluran irigasi mulai mengering.
Sopian, seorang petani dari Desa Cimenteng Jaya, mengeluhkan besarnya kerugian yang ia alami akibat kemarau ini.
“Hasil panen sangat sedikit, sedangkan biaya perawatan sawah tetap tinggi. Saya mengalami kerugian besar,” kata Sopian, Jum’at (27/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa pada musim hujan, satu petak sawah biasanya menghasilkan sekitar 12 karung padi.
Namun, akibat kemarau panjang, kini ia hanya mendapatkan sekitar 3 karung per petak, ditambah banyak padi yang tidak berisi atau ‘hapa’.
“Kami juga harus bekerja ekstra keras untuk mengairi sawah menggunakan mesin pompa yang disewa,” tambah Sopian.

Sungai dan irigasi yang ada sudah mulai surut karena digunakan untuk mengairi sekitar 70 hektare sawah di wilayah Cibadak.
Irigasi dan sungai Cisangu, lanjut Sopian, mengaliri sawah di beberapa desa, seperti Desa Cimenteng Jaya, Desa Pasir Kuntul, Desa Buek, dan Desa Malung.
Menurutnya, wajar jika aliran air menurun karena air tersebut digunakan oleh banyak sawah di wilayah tersebut.
“Sekarang saya harus menyewa mesin pengairan setiap dua minggu sekali untuk 10 petak sawah yang saya miliki, dengan biaya sekitar Rp 60 ribu per petak, belum termasuk bensin,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kekeringan ini telah berlangsung selama empat bulan.
“Hasil panen sebelumnya sangat menurun, dan saat ini masih dalam masa tanam yang biasanya berlangsung tiga bulan sebelum panen,” tambahnya.
Sopian berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan berupa mesin pompa untuk mengairi sawah di wilayah persawahan Cibadak.
“Kami berharap ada bantuan mesin pompa dari pemerintah. Sebelumnya, bantuan pupuk dan bibit sudah diberikan, tapi kami butuh bantuan tambahan untuk pengairan,” harapnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat, menyarankan petani untuk memanfaatkan fasilitas peminjaman alat pompa yang sudah disediakan oleh pemerintah.
“Tidak perlu menyewa, Dinas Pertanian dan Kodim sudah menyediakan alat pengairan. Jika diperlukan, petani bisa meminjam dari kami,” jelas Rahmat.(*/Nandi)