Oknum Guru Cabuli 9 Siswa SD di Lebak, Aktivis Mahasiswa Kritik Lemahnya Pengawasan Dindik
LEBAK – Aktivis mahasiswa dari Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala), Madsari, menyebut terjadinya kasus oknum guru olahraga SDN 2 Ciparasi, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak yang melakukan aksi bejad mencabuli sembilan murid dari sekolah itu dianggap kurangnya pengawasan Dinas Pendidikan (Dindik) tidak optimal.
“Inilah akibat lemahnya pengawasan Dinas Pendidikan terhadap lembaga dan tenaga pengajar di Lebak. Pengawasan yang tidak berfungsi ini membuka celah terjadinya tindakan tidak terpuji,” ujar Madsari, Kamis (16/1/2025).
Menurut Madsari, kasus ini mencoreng nama baik dunia pendidikan di Kabupaten Lebak.
Ia meminta agar Dindik Lebak evaluasi terhadap sistem pendidikan, terutama terkait moral dan integritas guru.
“Moralitas guru harus menjadi prioritas dalam menjalankan tugas mengajar. Sistem pendidikan kita perlu diperbaiki agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dindikbud Kabupaten Lebak, Maman Suryaman, menyampaikan bahwa penting sinergi antara sekolah, rumah, dan lingkungan untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan aman.
“Keterlibatan semua pihak sangat penting, mulai dari sekolah, rumah, hingga masyarakat. Pendampingan dan pengawasan oleh kepala sekolah harus terus dilakukan,” kata Maman.
Ia juga mengungkapkan, peran pengawas sekolah dan pentingnya penegakan disiplin oleh Dinas Pendidikan.
“Kami akan terus melakukan sosialisasi dan penegakan disiplin terhadap tenaga pendidik. Selain itu, orang tua dan masyarakat harus aktif mengawasi tata kelola pendidikan, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat,” tambahnya.
Ia berharap, kasus ini menjadi peringatan serius bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap pengawasan pendidikan.
“Mari bersama-sama membangun pendidikan yang lebih baik dan memastikan kasus seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan,” tutupnya. (*/Nandi)