Pemilu di Baduy Tanpa Noken, Masyarakat Adat Berpartisipasi Sejak 1999

DPRD Pandeglang Adhyaksa

LEBAK – Sejumlah tokoh masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, siap menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar 27 Juni 2018 mendatang.

“Kami mendukung Pilkada agar pemimpin yang terpilih nanti dapat mengubah pembangunan ke arah yang lebih baik dan sejahtera,” kata seorang tokoh masyarakat Baduy, Jaro Daenah, Sabtu (24/2/2018) kemarin.

Pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lebak tinggal 4 bulan lagi, sehingga masyarakat Baduy siap menyambut Pilkada dengan damai dan tertib.

Saat ini, masyarakat Baduy mendukung pesta demokrasi dan tidak bertentangan dengan adat setempat.

Sebelumnya, ujar dia, masyarakat Baduy juga berpartisipasi pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.

Karena itu, pihaknya berharap pada Pilkada ini terpilih pemimpin Lebak yang amanah.

Jaro Dainah mengatakan, warganya selalu patuh pada peraturan yang sudah dibuat oleh penyelenggara. Warga Baduy juga selalu menggunakan hak pilihnya semenjak pertama kali melaksanakan pemilu pada tahun 1999. Sebanyak 99 persen warga ikut pencoblosan.

Loading...

“Orang Baduy tak bisa dibohongi. Apapun hasilnya diterima, tidak ada paksaan dalam memberikan hak suara dan tidak diwakilkan dalam penggunaan hak pilihnya saat datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara),” ujarnya.

Sementara itu, Sekjen Bawaslu RI  Gunawan Soswantoro, mengaku terharu ternyata warga Baduy sudah melaksanakan pemilu dari tahun 1999 dan berjalan dengan kondusif.

“Pemilu sudah berjalan baik. Saya sangat menyambut baik dan terimakasih tidak ada money politik tak ada noken, ini luar biasa,” katanya.

Sekjen Bawaslu menilai, dari Desa Kanekes inilah proses pemilu berjalan aman tertib, jujur dan adil, dan juga demokratis.

“Ternyata masyarakat Baduy lebih bermartabat di banding masyarakat luar sana. Termasuk Jakarta sana,” katanya.

Sekjen menambahkan, pada kesempatan ini, Bawaslu mengundang komisioner Bawaslu dari Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan Sulawesi Tengah.

“Kebetulan punya masyarakat adat, semoga mereka bisa menularkan di provinsi masing-masing. Saya minta ke provinsi lain, ajaklah mereka untuk mencontoh masyarakat Baduy sudah lebih dahulu mengikuti pemilu,” tandasnya. (*/Sandi)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien