LEBAK – Untuk pertama kalinya, lembaga adat Baduy menerima royalti dari pelaku usaha yang membawa ciri khas Baduy dalam usahanya. Pemberian royalti ini diberikan oleh Henny’s Homecraft, yakni perusahaan yang bergerak khusus di bidang menyulam.
Penyerahan royalti tersebut diterima langsung oleh Jaro Pamarentah (Kepala Desa Kanekes), Saija di kediamannya, Lebak, pada Selasa, (12/12/2023).
Direktur Henny’s Homecraft, Henny N.A mengatakan, pemberian royalti ini bentuk apresiasi dirinya terhadap lembaga adat Baduy yang selama ini hanya menjadi obyek.
Menurutnya, banyak produk luar yang menggunakan simbol-simbol yang menjadi ciri khas Baduy, namun sama sekali tidak berkontribusi terhadap lembaga adat Baduy.
“Kadeudeuh ini saya berikan sebagai bentuk penghargaan terhadap Lembaga Adat Baduy,” kaya Henny.
Pemberian royalti ini dihitung berdasarkan jumlah produk tenun Baduy yang dibeli pihak Henny’s Homecraft yang diolah menjadi produk sulaman. Tiap produk disisihkan Rp.5000,- untuk lembaga adat.
Pada kesempatan tersebut, Henny juga memberikan pelatihan menenun bagi 38 perempuan Baduy.
Sementara, Jaro Saija merasa sangat kaget atas pemberian royalti itu.
“Ini adalah pertama kali ada pihak pengusaha yang memberikan kadeudeuh untuk lembaga adat. Saya enggak nyangka. Makanya atas nama masyarakat Baduy, saya sangat berterima kasih. Mudah-mudahan kedepannya, yang lain juga ikut sadar,” ungkap Saija. (*/Faqih)
