Pendapatan Parkir Pasar Rangkasbitung Meroket Berkat Sistem Elektronik
LEBAK – Penerapan sistem parkir elektronik di Pasar Rangkasbitung sejak November 2023 membawa dampak positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lebak.
Pendapatan parkir di pasar tersebut melonjak hingga 7,5 kali lipat dibandingkan sebelumnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak kini tengah berupaya untuk memperluas penerapan parkir elektronik ke seluruh pasar di wilayahnya.
Ajis Suhendi, Asisten Daerah (Asda) II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Pemkab Lebak, mengungkapkan bahwa hasil parkir di Pasar Rangkasbitung kini mencapai Rp 15 juta per hari.
“Setelah sistem e-parking diberlakukan, pendapatan mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Namun, kami tetap mengevaluasi dan mengoptimalkan pelaksanaannya,” ujarnya saat diwawancarai pada Minggu (26/1/2025).
Ajis menjelaskan, pada tahun sebelumnya, pendapatan dari parkir hanya sekitar Rp 2 juta per hari. Dengan penerapan parkir elektronik, pendapatan meningkat hingga 750 persen.
“Alhamdulillah, ini pencapaian yang luar biasa. Keberhasilan ini tak lepas dari implementasi sistem parkir elektronik,” katanya.
Pendapatan yang dikelola pihak ketiga menghasilkan kontribusi sebesar 70,5 persen untuk PAD, sedangkan sisanya menjadi hak pengelola.
“Untuk pendapatan bersih yang masuk ke PAD, kami menerima sekitar Rp 7 juta per hari,” tambahnya.
Ajis juga menargetkan PAD parkir dari Pasar Rangkasbitung pada 2024 mencapai Rp 6 miliar, meningkat dari target tahun sebelumnya sebesar Rp 1,5 miliar. Meski begitu, ia menyoroti isu parkir liar yang masih terjadi di lapangan.
“Saya meminta masyarakat untuk melaporkan jika ada oknum yang memungut biaya parkir liar. Selain itu, pembayaran parkir hanya dilakukan sekali di portal masuk. Jika ditemukan pelanggaran dari pihak ketiga, sanksi tegas akan diberikan,” tegasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Orok Sukmana, menyatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji potensi penerapan parkir elektronik di sejumlah pasar lain, seperti Pasar Binuangeun, Pasar Maja, Pasar Sampay, dan Pasar Citeras.
“Keberhasilan ini menjadi motivasi kami untuk menerapkan sistem serupa di pasar-pasar lain di Kabupaten Lebak,” jelasnya.
Orok juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak dan masyarakat dalam menyukseskan penerapan sistem parkir elektronik.
“Meski sempat ada tantangan, dengan kerja sama semua pihak, kami berhasil mengatasinya. Ke depan, kami tetap terbuka terhadap masukan masyarakat untuk perbaikan,” pungkasnya. (*/Sahrul)
