Rayakan Waisak, Umat Buddha di Lebak Padati Vihara
Jakarta – Ratusan pemeluk agama Buddha merayakan Hari Raya Waisak 2562/2018 dengan beribadah ke Vihara. Salah satunya di Vihara Ananda Avalokitesvara, Jl. Sunan Kalijaga No, 165 Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Selasa (29/5/2018) malam.
Dari pantauan faktabanten.co.id, Selasa (29/5/2018), umat berdatangan ke Vihara. Mereka langsung masuk ke Vihara. Sebagian besar berkumpul di halaman depan Vihara.
Hingga pukul 20.30 WIB, prosesi ibadah telah berlangsung. Umat yang ada di dalam Vihara ataupun di tenda halaman depan Vihara menjalani ritual Pindapata, yakni persembahan kepada para biksu.
Kabag Ops Polres Lebak, Kompol Giyarto kepada awak media mengatakan, dalam rangka mengamankan perayaan waisak ini pihaknya menurunkan sekitar 50 personil dari Polres Lebak.
“Kita mengerahkan 50 personil dari semua fungsi, mulai dari Sabhara, Intel, Reskrim serta Satlantas,” kata Giyarto Selasa (29/5/2018) malam.
Giyarto menjelaskan, pengamanan dilakukan sejak pagi hingga malam hari, seluruh personil melakukan pengecekan kebeberapa titik vital untuk mastikan semuanya aman terkendali.
“Setelah dilakukan pengecekan tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan, baik itu bahan peledak ataupun gangguan keamanan lainnya,” ujarnya.
Pihaknya menghimbau untuk saling menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama, serta saling menghormati agama apapun.
“Mari kita saling bersinergi, dan masyarakat juga harus mendukung untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Lebak,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Agama Budha Kabupaten Lebak, Giyan Sandinata mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pengamanan yang dilakukan oleh pihak Polres Lebak, sehingga pelaksanaan Hari Waisak ini berjalan dengan aman dan lancar.
“Kita sangat bersyukur, bahwa toleransi umat beragama di Kabupaten Lebak ini khususnya di Kota Rangkasbitung sangatlah baik, kita saling menghargai dan hidup berdampingan,” kata Giyan.
Pihaknya sangat berharap momentum perayaan waisak oleh seluruh umat beragama bisa saling menjaga diri serta memelihara kerukunan antar sesama.
“Kita semua bahagia dan bisa membawa diri ke arah yang lebih baik, serta selalu menjaga ucapan agar tidak terjadi gesekan antar umat beragama,” pungkasnya. (*/sandi)