Tetua Adat hingga Kapolsek Angkat Bicara Soal Video Bocah SD Kebal Jarum Suntik yang Dituding Orang Baduy

Hut bhayangkara

 

LEBAK – Sebuah video memperlihatkan seorang bocah laki-laki berseragam SD tengah disuntik vaksin menjadi perbincangan di jagad dunia maya. Hal itu lantaran kulit bocah tersebut tak mampu tertembus jarum suntik.

Dalam video yang beredar, terlihat bocah SD tersebut tetap tenang meski petugas nakes tampak kesulitan saat hendak menyuntikkan jarum ke bagian lengan kirinya hingga berulang kali.

Banyak warganet yang menuding bahwa bocah tersebut berasal dari Suku Baduy, Kabupaten Lebak, Banten. Hal itu diduga lantaran paradigma Provinsi Banten yang terkenal dengan kesenian debus yang salah satunya kesaktian soal ilmu kekebalan tubuh.

Saat dikonfirmasi, Jaro Saija, salah satu Tetua Adat Suku Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak mengaku dirinya tidak mengetahui adanya kejadian seperti dalam video viral tersebut.

Namun dirinya menduga kuat kejadian itu terjadi di luar baduy lantaran tidak ada anak-anak dari Suku Baduy yang bersekolah.

Loading...

Teu ngadenge, urang teu nyaho, euweuh informasi. Duka ai di luar Baduy mah. Lain urang Baduy eta mah, euweuh nu sakola SD orang Baduy mah, lain eta mah (tidak mendengar, saya tidak tau, tidak ada informasi. Ga tau kalau di luar Baduy. Bukan orang Baduy itu mah, tidak ada yang sekolah SD kalau orang Baduy mah, bukan itu),” kata Jaro Saija melalui sambungan telepon, Senin 7 Maret 2022 petang.

Hal senada turut disampaikan oleh Kapolsek Leuwidamar, AKP Sudedi. Menurutnya, selama gelaran vaksinasi yang dilakukan di wilayah hukum Polsek Leuwidamar, dirinya tidak menerima laporan adanya kasus anak SD yang kebal jarum saat vaksinasi.

“Kalau pun ada (kasus anak SD kebal jarum), pasti orang Puskesmas laporan ke kita, kita gak ada nerima laporan seperti itu,” ucap AKP Sudedi.

Ia menuding, bahwa ada oknum yang tidak bertanggungjawab yang menyebarkan video tersebut dengan narasi seolah-olah hal itu terjadi di Suku Baduy.

Meskipun menurutnya, viralnya video dengan membawa nama Suku Baduy tersebut tak membuat masyarakat Baduy resah.

“Itu kayaknya cuma menjual-jual nama Baduy, itu hanya oknum. Orang Baduy sih biasa aja, gak resah dengan viralnya video itu. Intinya sesuai keterangan Puskesmas Cisimeut itu gak ada laporan kejadian kayak gitu, termasuk di wilayah Kecamatan Leuwidamar, saya gak nerima laporan ada kejadian seperti itu,” tandasnya. (*/YS)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien