Usai Libur Lebaran 2025, Laundry di Lebak Panen Rezeki dari Tumpukan Baju Kotor
LEBAK– Libur panjang Lebaran 2025 ternyata tidak hanya menyisakan kenangan manis, tetapi juga tumpukan pakaian kotor bagi warga Rangkasbitung.
Situasi ini justru menjadi berkah bagi para pengusaha laundry, salah satunya Kartini, pemilik jasa cuci pakaian di Kampung Baru, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Sejak layanan laundrinya kembali dibuka pada 2 April lalu, Kartini langsung diserbu pelanggan yang membawa cucian dalam jumlah besar.
“Baru buka langsung ramai. Pelanggan sudah antre bawa pakaian kotor dari rumah, sekarang juga masih sangat banyak ini,” ujar Kartini saat ditemui, Selasa (8/4/2025).
Dalam sehari, ia mengaku bisa mencuci hingga 100 kilogram pakaian. Rata-rata, satu pelanggan membawa antara 12 hingga 20 kilogram cucian.
“Satu hari bisa 20 orang lebih yang datang. Ada yang ambil hari itu juga, ada juga yang beberapa hari belum diambil,” katanya sambil menunjukkan catatan orderannya.
Kartini mematok tarif Rp 8.000 per kilogram untuk layanan reguler dan Rp 11.000 untuk layanan ekspres.
Dengan jumlah pelanggan yang melonjak tajam pasca libur nasional, pendapatan usaha laundry miliknya ikut terdongkrak signifikan.
“Omzet harian bisa tembus Rp 4 juta setelah Lebaran. Biasanya sih cuma sekitar Rp 1,5 juta sehari kalau hari biasa,” ungkapnya.
Sementara itu, Diki, salah satu pelanggan, mengaku kesulitan mencari laundry yang buka selama libur Lebaran.
“Saya sempat keliling Rangkasbitung, semuanya tutup. Akhirnya numpuk deh bajunya, langsung saya bawa ke sini begitu buka,” ujar Diki, yang membawa 20 kilogram pakaian kotor.
Di tengah padatnya aktivitas usai Lebaran, jasa laundry menjadi penyelamat bagi warga yang tak sempat mencuci sendiri.
Dan bagi pelaku usaha seperti Kartini, tumpukan cucian justru jadi berkah yang datang setiap musim liburan. (*/Sahrul).