Wisata di Waduk Karian 2025, Mahasiswa La Tansa Mashiro Soroti Potensi dan Tantangannya
LEBAK – Kabupaten Lebak adalah wilayah yang sangat dipenuhi dengan wisata baik air, alam, dan lain sebagainya.
Salah satunya yaitu wisata perahu di Waduk Karian kini semakin menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Kabupaten Lebak.
Namun, di tengah pertumbuhan sektor pariwisata ini, mahasiswa Universitas La Tansa Mashiro turut memberikan tanggapan mengenai peluang dan tantangan yang dihadapi.
Salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi, Venus menilai bahwa wisata perahu di Waduk Karian memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Waduk Karian bisa menjadi ikon wisata baru di Banten. Jika dikelola dengan baik, wisata perahu ini bisa membuka banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan warga sekitar,” ujar Venus kepada Fakta Banten, Senin (17/2/2025).
Menurutnya, dengan adanya wisata ini, masyarakat setempat dapat terlibat dalam berbagai sektor, seperti penyewaan perahu, pemandu wisata, hingga kuliner khas Lebak yang bisa menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung.
Meski demikian, Venus juga menyoroti beberapa tantangan yang perlu diperhatikan, terutama terkait dengan keberlanjutan lingkungan dan aspek keselamatan wisatawan.
“Jangan sampai pertumbuhan wisata malah merusak ekosistem Waduk Karian. Harus ada pengelolaan yang baik, seperti pembatasan jumlah perahu yang beroperasi agar tidak mencemari air waduk,” katanya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya standar keselamatan bagi wisatawan yang menaiki perahu.
“Pemerintah dan pengelola wisata harus memastikan semua perahu dilengkapi dengan pelampung dan ada pelatihan bagi pengemudi perahu agar bisa menangani situasi darurat,” tambahnya.
Mahasiswa lainnya, Idham Munfariz Hakim mengusulkan agar kampus juga terlibat dalam pengembangan wisata Waduk Karian.
Menurutnya, penelitian tentang strategi pemasaran wisata dan pengelolaan berbasis masyarakat bisa membantu meningkatkan daya tarik destinasi ini.
“Universitas bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan riset tentang pola kunjungan wisatawan dan memberikan rekomendasi agar wisata perahu ini semakin berkembang,” ujarnya.
Ia juga berharap ada program edukasi bagi masyarakat setempat agar mereka bisa mengelola wisata dengan lebih profesional, termasuk dalam hal digitalisasi pemasaran agar wisatawan dari luar daerah tertarik untuk berkunjung.
Sementara itu, mahasiswa berharap pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menjadikan Waduk Karian sebagai destinasi unggulan yang ramah lingkungan, aman, dan memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar.
“Kami siap berkontribusi dengan ide dan penelitian, asalkan ada kolaborasi yang jelas antara kampus, pemerintah, dan masyarakat,” pungkas Venus.
Dengan adanya perhatian dari akademisi, wisata perahu di Waduk Karian 2025 diharapkan bisa berkembang menjadi wisata unggulan yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan menjaga kelestarian alam. (*/Sahrul).

