Menteri Perpanjang Penyaluran BLT Dana Desa, Juli Hingga September
JAKARTA — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Desa terkait perpanjangan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa untuk tiga bulan berikutnya. Penyaluran BLT Dana Desa tahap kedua nantinya ini akan dimulai pada Juli, Agustus, September.
“Terkait dengan Permendes hari ini kita keluarkan, yaitu Permendes yang mengatur perpanjangan BLT Dana Desa tiga bulan berikutnya, kalau kita hitung per April-Mei-Juni, maka tiga bulan berikutnya mulai Juli Agustus September, tetapi yang salur April kan kecil tidak banyak sehingga nanti agak mundur juga,” ujar Abdul Halim saat konferensi pers secara virtual, Selasa (16/6/2020).
Ia mengatakan, penyaluran BLT dana desa tahap kedua saat ini juga sudah dilakukan 18.448 desa. Ia menerangkan, meskipun penyaluran BLT dana desa tahap pertama sebelum seluruhnya selesai, namun tidak menghalangi penyaluran BLT dana desa tahap kedua.
“Jadi simultan sekarang, disamping kita fokus penuntasan tahap pertama, tahap kedua mulai jalan, tidak lagi komando, sudah dipahami mekanismenya, sehingga prosesnya otomatis berjalan di lapangan,” ungkapnya.
Pada penyaluran BLT dana desa tahap pertama, jumlah desa yang telah menyalurkan BLT dana desa per 15 Juni, sebanyak 65.711 desa. Jumlah ini kata Abdul Halim, setara dengan 88 persen dari total 74.953 desa di Indonesia.
“Desa yang sudah menyalurkan itu 65.711, jadi naik tiap hari atau 88 persen dari 74.953 desa, kalau dari jumlah desa yang sudah menerima Dana Desa ya tentu lebih tinggi lagi ada sekitar 90 persen,” kata Abdul Halim.
Ia menyebut, perkembangan desa-desa dalam proses penyaluran BLT dana desa semakin baik setiap harinya. Ia menerangkan, saat ini desa yang sudah mengalokasikan BLT dana desa itu ada 72.855 atau 97 persen dari seluruh desa.
Kemudian desa yang sudah melakukan pendataan ada 73.350 desa atau 98 persen, begitu juga dasa yang sudah melakukan masyarakat desa khusus (musdesus) sebanyak 97 persen.
“Posisi penyaluran dana desa dan grafiknya naik terus,” ungkap Abdul Halim. (*/Republika)