Aksi 1.000 Lilin untuk Ahok di Makassar Dibubarkan Ormas Islam
MAKASSAR – Warga Makassar, Sulawesi Selatan, membubarkan aksi menyalakan 1.000 lilin untuk terpidana perkara penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pantai Losari, Sabtu malam (13/5/2017).
Rencana penyalaan 1.000 lilin dukungan untuk Ahok itu batal dilaksanakan karena reaksi masyarakat yang menolak acara tersebut. Di antara massa penolak, ada yang datang dengan konvoi organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, kelompok pemuda maupun masyarakat lainnya datang.
Acara tersebut tidak memiliki izin kegiatan dari kecamatan dan kepolisian, sehingga massa dari kubu kontra Ahok berdatangan untuk mencegah.
Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Endi Sutendi, Dandim 1408/BS Makassar Kolonel (Kav) Otto Sollu menengahi dua kubu massa pro dan kontra pembakaran lilin dukungan untuk Ahok.
“Kita ini semua bersaudara dan saya di sini bersama Pak Kapolrestabes dan Pak Dandim tidak ingin keberagaman ternodai. Mari menjaga ukhuwah persaudaraan dan persatuan,” ujar Danny Pomanto di hadapan dua massa di anjungan Pantai Losari Makassar.
Wali kota dalam menenangkan warganya itu menyampaikan agar semua pihak bisa menahan diri dan tidak membuat satu sama lain tersulut emosi, sehingga menimbulkan gesekan.
“Makassar harus kita jaga dengan baik, jangan sampai ada yang terprovokasi. Kita tidak mengetahui skenario apa yang menimpa kita, tetapi yakin dan percaya Insya Allah kita bisa melewati ini dengan aman dan tenteram,” katanya.
Salah seorang warga yang datang ke anjungan Losari, Rahmat menyatakan jika dirinya bersama yang lainnya memang sengaja datang untuk menghalau pembakaran lilin. Sebab, dia menganggap persoalan Ahok adalah persoalan hukum.
“Saya dan yang lainnya ini cuma mau bilang, kita di Makassar ini sudah sangat tenang, hidup berdampingan dengan saudara-saudara yang berbeda agama, suku dan budaya. Tapi kita tidak mau, persoalan di luar Sulsel itu dibawa ke Makassar. Hanya itu saja, persoalan Ahok biarlah diselesaikan di Jakarta, tidak usah bawa ke Makassar,” tegasnya. (*)
Sumber: Teropong Senayan/Ant