CILEGON – Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, MNU (44 tahun), yang ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat dengan tindakan terorisme diketahui berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Di gedung dewan, dia anggota Komisi IV dan tergabung dalam Fraksi Gabungan (PPP, Gerindra dan Hanura).
Ketua Fraksi Gabungan DPRD Kabupaten Pasuruan, Saifulloh Damanhuri, membenarkan bahwa MNU dimaksud Muhammad Nadir Umar, adalah anggota Fraksi Gabungan dan Komisi IV.
“Kebetulan saya ketua fraksinya,” ujar Gus Saiful, sapaannya seperti dikutip Viva.co.id Minggu (9/4/2017).
Fraksi Gabungan terdiri dari PPP (tiga kursi), PKS (tiga kursi) dan Hanura (1 kursi). MNU sendiri, kata Gus Saiful, menjadi anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari PKS. Bahkan, MNU pernah menjadi Ketua PKS Kabupaten Pasuruan sebelum ketua yang sekarang.
“Beliau mantan Ketua PKS,” katanya.
Gus Saiful mengaku masih kaget begitu mendengar informasi MNU diamankan tim Datasemen Khusus Antiteror 88 seturun dari pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Sabtu sore, 8 April 2017.
Menurutnya, dalam keseharian MNU biasa-biasa saat bergaul sesama anggota dewan.
“Cuma kalau memegang prinsip, beliau memang kukuh,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, tim Densus 88 kembali mengamankan seorang terduga teroris berinisial MNU (44 tahun) di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 8 April 2017.
Dia diduga berjejaring dengan tiga terduga teroris yang dibekuk di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, kemarin.
Informasi diperoleh menyebutkan, berdasarkan dokumen paspor yang disita petugas, MNU merupakan pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur. Dia ditangkap di Terminal 2 Bandara Juanda, seturun dari pesawat Air Asia XT 327 tujuan Kuala Lumpur (Malaysia)-Surabaya, yang mendarat sekira pukul 15.21 WIB.
MNU memang diintai petugas Densus 88 karena diduga bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Begitu menerima informasi bakal terbang ke Surabaya dari Kuala Lumpur, Densus langsung berkoordinasi dengan petugas Imigrasi Bandara Juanda Surabaya agar dilakukan penindakan.
Betul saja, begitu MNU turun dari dalam pesawat dan melewati konter Imigrasi dan pemeriksaan barang, petugas Densus dibantu petugas keamanan Bandara Juanda langsung membawa terduga ke Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Di Polda Jatim kini MNU menjalani pemeriksaan sementara hingga sekarang. (*)
Sumber: Viva.co.id